PATI, LINGKAR – Pemkab Pati melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Pati, Riyoso menyebutkan, terkait dengan jalan yang menjadi kewenangan DPUTR Pati, Kabupaten Pati, Pemkab telah menyiapkan anggaran dan sudah menenderkannya ke pihak ketiga. Akan tetapi, untuk pelaksanaannya juga harus melihat cuaca, agar proses perbaikannya tidak berjalan sia-sia.
“Jalan kabupaten dan poros itu, dengan cuaca dan permasalahan yang selama ini kita rasakan bersama, seperti banjir, jadi kita perlu menyikapi agar pengerjaan-pengerjaan yang terkait dengan perbaikan jalan agar tidak berantakan karena kondisi tidak memungkinkan, lantaran saat ini musim hujan dan jalan jadi becek, banjir, dan hujan,” terang Riyoso kepada Lingkar.
Karena pertimbangan itulah, maka proses perbaikan jalan tersebut ditunda menunggu kondisi yang memungkinkan untuk mulai pengerjaan.
“Beberapa ruas jalan memang sudah kita lakukan, namun terkait jalan-jalan yang kondisinya sangat parah dan itu perlu penanganan segera, ini sudah kami komunikasikan dengan pemenang tender dan rekanan. Semoga saja sebelum lebaran, kami inginnya jalan yang ada di kabupaten ini, walaupun anggaran terbatas bisa melakukan pemeliharaan yang maksimal,” tambahnya.
BERITA TERKAIT : Khawatir Telan Korban, 31 Kades di Pati Swadaya Perbaiki Jalan Rusak
Terkait banyaknya warga yang swadaya untuk menambal lubang jalan, mewakili Pemkab, Riyoso mengucapkan terima kasih. Karena memang jika menunggu Pemkab, ada prosedur dan tahapan-tahapan yang harus dilalui. Pihak rekanan pun baru bisa mulai pengerjaan jika musim hujan sudah berhenti.
“Kami tentunya mengucapkan terima kasih kepada warga masyarakat yang sukarela ikhlas gotong royong untuk menambal jalan. Karena kalau kita hitung dengan panjang jalan. 1.256,285 km yang menjadi kewenangan DPUTR, tentu dibutuhkan anggaran yang sangat besar. Apalagi di tahun ini dana DAK yang semula bisa untuk infrastruktur jalan, tahun ini tidak diperbolehkan, jadi memang anggaran perbaikan jalan turun,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan, tahun ini banyak anggaran yang terkonsentrasi ke desa lewat anggaran Bankeu. Sehingga dengan anggaran di Pemkab yang sangat minim itu, belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan inftrastruktur yang ada di Kabupaten Pati, utamanya jalan kabupaten dan jalan poros.
BERITA TERKAIT : Pati Rencanakan Perbaikan Jalan 300 Km, ini Detailnya
Ia berharap, tahun-tahun berikutnya anggaran yang di jalan poros dan jalan kabupaten bisa mendapat alokasi yang lebih mumpuni untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang ada di Kabupaten Pati.
“Kalau kita hitung-hitung, jalan sepanjang itu, 1.256,285 km, itu membutuhkan biaya, anggap saja kita langsung melakukan maksimalisasi perbaikan jalan, itu butuh Rp 1,5 T sebetulnya, dengan anggap saja lebar rata-rata 6 meter per kilo membutuhkan anggaran 1,25 dengan latasir (lapis tipis aspal pasir, red). Kalau hotmix tidak mungkin, malah butuh anggaran yang lebih besar,” terangnya.
Padahal, hotmix ini yang lebih kuat dan lebih awet untuk infrastruktur jalan. Namun, karena keterbatasan anggaran, tak semua jalan dapat dibangun dengan menggunakan hotmix. “Sehingga sebetulnya kita untuk menjalankan tugas perbaikan jalan ini, tergantung alokasi budget yang bisa kita laksanakan. Karena itu, mari kita lakukan pencermatan secara komprehensif, mulai dari anggaran, cuaca, alam, dan lain sebagainya itu harus kita lakukan secara menyeluruh, sehingga tidak saling melakukan penilaian yang kurang tepat, karena tentunya kami pun (Pemkab) ingin memaksimalkan pembangunan dan perbaikan jalan. Akan tetapi, juga harus melihat ketersediaan dana dan cuaca alam saat ini,” pungkasnya. (ARIF FEBRIANTO – KORAN LINGKAR)