JAKARTA, Lingkar.news – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menggagas pembangunan “pulau sampah” di Kepulauan Seribu sebagai solusi atas krisis pengelolaan sampah yang semakin mengkhawatirkan di Jakarta.
Gagasan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Anggota DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim, yang menilai rencana tersebut sebagai langkah tepat untuk mengatasi masalah sampah di ibu kota.
“Pengelolaan sampah di Jakarta saat ini sudah darurat dan mengkhawatirkan. Saya mendukung rencana tersebut karena sebagai solusi krisis sampah Jakarta,” ujar Lukmanul Hakim dalam keterangannya di Jakarta, Senin (20/5).
Menurut Lukman, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang diprediksi akan kelebihan kapasitas pada tahun 2025, sehingga DKI Jakarta membutuhkan lokasi baru yang aman dan jauh dari pemukiman warga untuk mengelola sampah.
“Wacana pembangunan pulau sampah ini bukanlah hal baru. Singapura, yang wilayahnya lebih kecil dari Jakarta, memiliki Pulau Semakau sebagai tempat pembuangan sampah akhir yang terbukti efektif. Sehingga wacana Pemprov DKI Jakarta untuk membangun pulau sampah harus disegerakan sebagai solusi pengelolaan sampah jangka panjang hingga 50-100 tahun,” jelasnya.
Selain Singapura, beberapa negara lain juga telah memiliki pulau sampah seperti Pulau Yumenoshima di Jepang, Pulau Nanjido di Korea Selatan, dan Pulau Thilafushi di Maladewa. Pulau-pulau ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembuangan akhir, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan rekreasi yang ramah lingkungan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan lokasi di salah satu pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu untuk mengatasi keterbatasan lahan dalam pengelolaan dan proses akhir sampah dengan cara yang lebih ramah lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menegaskan bahwa fasilitas ini diharapkan mampu menampung volume sampah yang lebih besar dan memenuhi kebutuhan hingga 50 tahun ke depan.
“Kita harus punya fasilitas pengolahan sampah ramah lingkungan yang mampu menampung dengan volume yang lebih besar sehingga sanggup memenuhi kebutuhan hingga 50 tahun ke depan,” kata Asep Kuswanto.
Selain itu, lokasi pengelolaan sampah ini juga akan dilengkapi dengan tempat untuk menampung lumpur hasil pengerukan 13 sungai di Jakarta.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengusulkan pembangunan pulau baru untuk lokasi pengolahan sampah bagi wilayah aglomerasi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) selama 100 tahun ke depan demi terciptanya lingkungan bersih.
Fasilitas ini nantinya akan memanfaatkan sedimen atau lumpur dari dasar 13 sungai di Jakarta serta sampah-sampah masyarakat.
Lukmanul Hakim berharap pulau sampah ini, selain menjadi tempat pembuangan akhir, juga dapat menjadi sarana edukasi dengan teknologi tinggi dalam mengelola sampah, wilayah rekreasi yang ramah lingkungan, serta mampu menyerap banyak tenaga kerja lokal. (Lingkar Network | Antara – Lingkar.news)