SEMARANG, Lingkar.news – Pemerintah Kota Semarang terus mengupayakan penanganan banjir terutama di Kecamatan Tugu. Jika Sungai Beringin sudah dilakukan normalisasi, Sungai Plumbon dipastikan akan mulai dilakukan pembebasan lahan.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menjelaskan anggaran normalisasi Sungai Plumbon sebenarnya sudah disediakan Kementerian PUPR. Anggaran yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp 170 miliar.
“Anggarannya sudah ada, tapi menunggu adanya pembebasan lahan,” terang Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang.
Pemkot Semarang akan dibantu kementerian dalam proses pembebasan untuk normalisasi Sungai Plumbon sehingga proyek pengentasan banjir cepat diselesaikan.
Mbak Ita memastikan Desember 2024 pembebasan lahan bisa selesai sehingga awal tahun 2025 bisa melakukan lelang untuk normalisasi.
“Desember kita pastikan bisa rampung, karena sudah dibantu oleh BBWS dan kementerian untuk anggaran pembebasan lahan agar bisa cepat selesai,” jelasnya.
Sambil menunggu pembebasan lahan, Mbak Ita meminta pemangku wilayah agar melakukan pembersihan gulma dan pengangkatan sedimentasi. Cara serupa, lanjut Mbak Ita, sudah dilakukan di Kecamatan Genuk, yakni di Sungai Sringin dan Tenggang.
“Saya minta Pak Camat agar melakukan pembersihan gulma dan sedeimentasi, kemarin Genuk kan sudah. Alhamdulillah hujan deras sampai tiga jam nggak ada genangan di sana,” ucapnya.
Di samping itu, kata Mbak Ita, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) kota Semarang dan BBWS telah melakukan penguatan beberapa titik tanggul yang rawan jebol di Sungai Plumbon yang membelah dua Kelurahan yakni Mangunharjo dan Mangkang Kulon.
“BBWS dan DPU juga telah melakukan penguatan tanggul yang rawan jebol, harapannya tentu bisa mengantisipasi banjir,” ujarnya.
Sementara itu Camat Tugu, Abdul Haris, menyebutkan bahwa normalisasi perlu dilakukan secepat mungkin. Apalagi beberapa kali masyarakat sudah menanyakan langsung kepada pihak kecamatan terkait kepastian normalisasi.
“Memang sangat mendesak, warga sudah jenuh dan was-was dihantui banjir,” tambahnya.
Haris menjelaskan ada 40 bidang tanah di Mangkang Kulon, 270 bidang tanah di Kelurahan Mangunharjo yang sudah didata dan dipastikan mendapatkan ganti untung dari pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Plumbon.
“Kemungkinan ada penambahan ukuran, tapi dipastikan Desember selesai proses ganti untungnya. Sehingga tahun depan harapan kami bisa mulai dikerjakan,” ungkapnya. (Lingkar Network | Lingkar.news)