Lingkar.news – Perjuangan Elyn Windiyastuti untuk menjadi Master of Ceremony (MC) profesional cukup panjang. Ia mengaku sudah mulai menjadi MC sejak duduk di bangku SMA
Ia mengatakan sempat mengalami nervous (grogi) saat awal-awal menjadi MC. Namun, dirinya tetap memberanikan diri.
Perempuan asal Kendal ini mengaku tak pernah memikirkan untuk menjadi MC profesional. Yang ia tahu hanyalah tekun berlatih dan banyak belajar kepada siapapun.
Mengenal Elvie Nurisnawati, Sempat Gugup saat Jadi MC di Acara Semi Formal
“Sejak SD sering membacakan protokoler waktu upacara bendera,” ujar Elin sapaan akrabnya.
Kemampuan publik pun semakin terasah ketika kuliah di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang. Apalagi, ia sering diminta jadi MC dadakan oleh teman-temannya.
Ia semakin suka dengan dunia MC, terlebih banyak undangan yang ia terima.
Mengenal Adinda Daffy, Sibuk Perbanyak Jam Terbang sebagai MC
“Hobi yang aku sukai, namun aku dibayar gitu,” ujarnya.
Namun, selama diundang menjadi MC ia mengaku tak pernah mematok biaya. Ia mengau tak masalah jika dibayar hanya cuma-cuma.
“Aku gak terlalu mematok tarif MC harus segini itu enggak. Karena, MC itu karena aku senang aja, daripada digunakan untuk menggibah,” paparnya.
Berkat kegigiahannya, kini ia saat ini sering diminta menjadi MC di acara-acar besar.
“Sering dipanggil menjadi pembawa acara pada kegiatan bupati, institusi sekolah atau perusahaan bahkan perguruan tinggi,” katanya.
Bahkan, dalam waktu satu bulan saat ini ia mampu mendapat undangan menjadi MC sampai 10 kali.
“Kalau pas lagi rame banyak banget, sekitar 10 kali,” tandasnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)