Lingkar.news – Garam yang selama ini hanya memiliki rasa asin saja kini dapat diubah menjadi garam dengan rasa unik yang berbeda dari biasanya. Kelompok warga yang tergabung dalam Koperasi Tani Sari Makmur, Desa Tambakagung, Kecamatan Kaliori, Blora berhasil menciptakan inovasi garam dengan tiga varian rasa seafood yakni udang, cumi, teri nasi dan akan ditambah satu rasa lagi yaitu rajungan. Masing-masing produk tersebut per kemasan 150 gram dijual seharga Rp10 ribu.
Inovasi garam rasa/red sudah ada sejak tahun 2017, dengan cara dipasarkan melalui marketplace dan media sosial.
Berdasarkan keterangan Ketua Koperasi Tani Sari Makmur Dias Ery Akhmadi, inovasi yang dilakukan itu bermula saat permintaan garam di Koperasi Tani Sari Makmur sedang minim. Berangkat dari kondisi itulah kemudian menginovasikan produk garam dapur buatan koperasi dengan menambahkan berbagai varian rasa.
Untuk proses produksinya, mula-mula harus menyiapkan garam yang sudah melewati proses washing plant atau pemurnian garam, dari garam krosok menjadi garam konsumsi. Baru kemudian, menyiapkan bahan baku untuk tambahan varian rasa seperti udang, teri nasi, dan cumi yang sudah dijemur dan kering lalu disangrai. Setelah disangrai dan didinginkan lalu dihaluskan hingga seperti tepung menggunakan mesin pelumat. Lalu dicampur dengan garamnya. Cara mencampurnya yaitu semua bahan dituang di wajan dan disangrai lalu didinginkan baru setelah itu dikemas.
Jika garam dengan varian rasa seafood yang diproduksi menggunakan bahan alami dapat bertahan hingga setahun lamanya. Garam tersebut dapat dijadikan opsi para ibu rumah tangga yang ingin memasak tanpa perlu ribet menambahkan penyedap rasa lagi. (Lingkar Network | Lingkar.news)