KUDUS, Lingkar.news – Menjadi Master of Ceremony (MC) atau pembawa acara tentu bukan hal yang mudah. Apalagi, seorang MC dituntut untuk selalu terlihat sempurna di depan banyak orang. Namun, hal ini tidak menggoyahkan Siti Kholifah untuk menggeluti dunia MC. Baginya, memimpin jalannya acara di depan banyak orang merupakan sebuah hobi.
Gadis yang akrab disapa Olif itu mengaku sudah tertarik untuk menjadi MC sejak kecil. Kini, dirinya sudah malang melintang menjadi MC di berbagai acara. Bahkan, Olif pernah menjadi MC saat ada acara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta dan di Gelora Wisnu Kencana (GWK) Bali.
Siti Kholifah mengaku selama ini belajar menjadi MC secara otodidak. Di antaranya yakni seperti belajar melalui Youtube atau memperhatikan berbagai MC dan host kondang saat membawakan suatu acara.
“Untuk menjadi MC, saya belajar sendiri. Kemudian, sebelum saya terjun ke panggung itu saya tes dulu di depan keluarga, teman-teman atau rekan kerja, nanti mereka memberikan masukan apa akan saya tampung dan saya pelajari sampai sekarang,” terang Siti Kholifah.
Siti Kholifah lahir di Kudus, 2 Juni 1995 itu menceritakan, awal mula suka menjadi seorang MC yaitu saat dirinya berusia lima tahun. Saat itu, ia ditunjuk oleh gurunya untuk memimpin acara wisuda kakak kelasnya di TPQ.
“Pada saat itu saya diajari oleh guru saya soal bagaimana membawakan acara. Lalu sekitar tahun 2000-an saya mulai menggeluti dunia MC,” ungkapnya.
Siti Kholifah yang tinggal di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus itu mengatakan, selama ini kesulitan yang dihadapinya yakni ketika susunan acara berubah secara mendadak. Akan tetapi, berkat jam terbangnya, Siti Kholifah kini sudah bisa mengatasi kesulitan tersebut.
“Misalkan kalau narasumber itu batal hadir, MC harus bergerak cepat. Kita koordinasi dengan panitia apakah mau diganti narasumbernya atau mau diubah seperti apa acaranya,” ujar Olif sapaan akrab Siti Kholifah.
Selain wara-wiri di berbagai acara untuk menjadi MC, Olif saat ini juga merupakan seorang guru di Jurusan Farmasi SMK Bani Muslim Pati. Menurutnya, menjadi MC adalah passionnya. Sehingga, kata dia, meski menjadi guru, ia tetap ingin membawakan suatu acara.
“Kalau sedang libur ngajar itu saya masih ambil job buat jadi MC. Karena saya merasa MC itu passion saya, jadi saya tidak mau menghilangkan passion. Bagi saya passion itu adalah kesenangan,” bebernya.
Tak hanya itu, Olif juga punya segudang prestasi yang membanggakan. Dirinya sempat menjadi Juara 1 Duta Genre Kudus tahun 2017 dan Juara 3 Duta Wisata Kudus tahun 2018 silam.
“Sejak mengikuti kompetisi-kompetisi itu, saya semakin senang untuk menggeluti dunia MC,” ungkapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)