KUDUS, Lingkar.news – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, dr. Andini Aridewi, mengajak masyarakat untuk mendeteksi dini penyakit tuberculosis (TBC).
Dokter Andini mengungkap bahwa kasus TBC di Kudus naik signifikan sehingga butuh tindakan pencegahan dan pengendalian yang masif karena TBC merupakan jenis penyakit menular. Pada triwulan pertama 2025 ditemukan 1.045 kasus, sedangkan total kasus pada 2024 mencapai 3.091.
“Kami gencar aktif melakukan deteksi dini untuk menemukan kasus TBC. Karena lebih baik kita tahu banyak dulu (kasusnya) supaya itu tidak menular, daripada kelihatannya sedikit tapi tidak tahu kalau sudah menyebar,” ujar dr Andini saat mengisi acara peringatan Hari TBC Sedunia di lingkungan Pabrik Rokok Nojorono Brak Garung, Kecamatan Kaliwungu, Rabu, 7 Mei 2025.
Upaya pencegahan penyebaran penyakit TBC dilakukan dengan deteksi dini, diantaranya melalui skrining kepada kelompok beresiko seperti pekerja rokok.
“Deteksi dini juga kami lakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah melalui mobile x ray,” tambahnya.
Pihaknya mengajak masyarakat untuk bisa melakukan deteksi dini jika memiliki gejala yang mengarah kepada penyakit TBC.
DKK Kudus juga mengajak masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai langkah utama pencegahan.
“Selain mengobati yang sudah sakit, kita juga wajib mencegah penularannya. Maka untuk kontak erat bagi penderita, kita berikan TPT atau Terapi Pencegahan Tuberkolosis dan itu juga gratis,” terangnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus. S – Lingkar.news)