JAKARTA, Lingkar.news – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan tidak akan melantik calon pejabat yang tidak naik transportasi umum.
Pernyataan Pramono disampaikan menyusul Instruksi Gubernur (Ingub) Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 6 Tahun 2025 yang sudah diteken sejak 23 April 2025, para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta wajib menggunakan angkutan umum setiap hari Rabu.
“Hari ini (Rabu) saya akan melantik mungkin 35 atau 40 pejabat di Balai Kota,” kata Pramono di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu, 7 Mei 2025.
Gubernur sudah mewanti-wanti kalau ada pejabat yang datang ke Balai Kota ketika mau dilantik tidak menggunakan transportasi umum maka tidak akan dilantik.
Gubernur Jakarta Resmi Gratiskan Transportasi Umum Bagi 15 Golongan Masyarakat
Menurut Gubernur seluruh ASN wajib mematuhi aturan tersebut tanpa terkecuali. Bahkan dirinya sendiri pun turut mematuhi peraturan tersebut.
“Karena ini bagian dari kita memberikan contoh. Saya sendiri saja tetap naik transportasi umum,” kata ucapnya.
Adapun beberapa nama pejabat yang mengikuti pelantikan ini antara lain Wakil Bupati Kepulauan Seribu, M. Fadjar Churmiawan, yang diproyeksikan menjadi Bupati Kepulauan Seribu.
Kemudian, Wakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat yang diusulkan untuk menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara.
Selanjutnya, Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin juga mengikuti pelantikan karena akan digeser untuk menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Timur.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pengendalian Permukiman, M. Anwar diproyeksikan menggantikan Munjirin sebagai Wali Kota Jakarta Selatan.
Selain itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol, Augustinus, diusulkan untuk mengisi posisi Sekretaris DPRD (Sekwan) DKI Jakarta.
Sebagai informasi Gubernur Jakarta melalui Ingub tentang ASN wajib menggunakan transportasi umum menargetkan angka pengguna transportasi umum naik lima hingga 10 persen setiap tahunnya.
Pramono menyebutkan bahwa konektivitas transportasi di Jakarta sudah mencapai 91 persen. Namun penggunaan transportasi umum baru mencapai angka 21 persen.
“Maka saya menginginkan dalam waktu setiap tahun, kalau bisa naik lima sampai 10 persen orang yang menggunakan transportasi umum. Yang terus menerus, bukan yang parsial,” ucapnya.
Untuk tahun 2025, Pramono pun telah menetapkan target Jakarta berada di posisi top 50 kota global.
Sehingga, kata dia, persoalan kemacetan dan polusi perlu ditangani. Salah satunya dengan terus mendorong masyarakat agar berpindah menggunakan transportasi publik.
Setelah ikut menaiki transportasi umum setiap hari Rabu, dia sembari mengevaluasi transportasi umum yang ada di Jakarta. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)