DEMAK, Lingkar.news – Sebagai bagian dari desa wisata di bawah asuhan Dinas Pariwisata Demak, Desa Karangmlati, Kecamatan Demak mengenalkan budaya batik khas Demakan yang dikemas dalam wisata edukasi.
“Potensi wisata yang kami tawarkan dari Karangmlati adalah wisata edukasi yang mengangkat mengenai kekayaan pola batik Demakan,” kata Dwi Marfiana, salah satu pelopor pengrajin batik di Desa Wisata Karangmelati.
Dwi menjelaskan wisata edukasi di Desa Wisata Karangmlati tidak hanya mengajak pengunjung melihat dan berpartisipasi dalam membuat batik, tetapi sekaligus mengenalkan motif batik Demakan yang beragam. Batik Demakan memiliki corak khas seperti motif ulam segaran, cupot kepiting, semangka tegalan, hingga corak masjid agung Demak.
Dirinya berharap wisata edukasi ini bisa menjadi wahana mengenalkan budaya lokal kepada generasi muda.
“Dengan adanya wisata edukasi mengenai batik di Desa Karangmlati, diharapkan generasi muda Demak dan warga Demak yang tengah mencari informasi referensi serta mengenai batik Demakan dapat dengan mudah datang berunjung untuk menikmati wisata edukasi sekaligus wisata belanja,” ujarnya.
Bukan hanya batik, Desa Wisata Karangmlati juga menawarkan wisata edukasi kerajinan bedug dan rebana berbahan dasar kayu jati dan kayu nangka. Kerajinan bedug dan rebana dari Desa Karangmlati ini bahkan sudah sampai ke luar negeri seperti Brunei Darussalam, Malaysia dan Korea Selatan.
Sedangkan untuk wisata budaya, Desa Wisata Karangmlati mengenalkan tarian zipin dan rebana yang biasanya diadakan pada saat acara sedekah bumi. Kemudian terdapat pula wisata religi, yakni Makam Mbah Rukem yang merupakan leluhur dan juru masak Keraton Demak.
10 Finalis Duta Wisata Demak Ditantang Bikin Video Promosi Desa Wisata
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, Endah Cahyarini, menyebut hingga saat ini Kabupaten Demak memiliki sebanyak 21 desa wisata yang terus dikembangkan agar bisa mendorong perekonomian daerah.
“Kita lakukan koordinasi untuk mengembangkan desa wisata salah satunya dengan membuat paket wisata, kemudian kita ajak mereka (pokdarwis) ke wisata lain yang sudah berhasil untuk meyakinkan kepada mereka,” ujarnya.
Menurut Endah, apabila Desa Wisata berhasil dan sukses menjual pariwisatanya, maka dapat dipastikan perekonomian masyarakat sekitar akan meningkat.
“Ketika desa wisata ini bisa menjual pariwistanya, home staynya, budayanya, umkm dan lain sebagainya, yang pasti nantinya akan meningkatkan pergerakan ekonomi di desa dan akan meningkatkan taraf hidup mereka,” katanya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)