• Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, Mei 9, 2025
Lingkar.news
No Result
View All Result
  • Home
  • KORAN LINGKAR
  • LINGKARTV
  • Regional
    • Jateng
    • Jatim
    • Jabar
    • Jogja
    • Papua
    • Banten
  • Politik
  • Artikel
  • Resep
  • Tentang Kami
Lingkar.news
  • Home
  • KORAN LINGKAR
  • LINGKARTV
  • Regional
    • Jateng
    • Jatim
    • Jabar
    • Jogja
    • Papua
    • Banten
  • Politik
  • Artikel
  • Resep
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
Lingkar.news
Home Artikel

Sedang Jadi Tren, Nikah di KUA Ternyata Punya Dampak Negatif

Shinta Kusuma by Shinta Kusuma
03-Feb-2023 16:29
in Artikel
Sedang-Jadi-Tren,-Nikah-di-KUA-Ternyata-Punya-Dampak-Negatif

SAH: Marsella iskandar dan suami yang telah sah menjadi suami istri usai nikah di KUA. (Twitter @cellaiskandar/Lingkar.news)

946
VIEWS
WhatsappFacebookTwitter

Lingkar.news – Dalam beberapa waktu terakhir, nikah di KUA (Kantor Urusan Agama) sedang menjadi tren di kalangan generasi Z Indonesia.

Tanpa gengsi, Nikah di KUA juga terkesan lebih simpel dan tidak banyak memakan anggaran.

Hal ini sesuai dengan filosofi hidup minimalis yang belakangan dipuja-puja oleh anak-anak muda yang lebih mengejar ketenangan batin ketimbang pujian dari banyak pihak.

BERITATERKAIT

ILUSTRASI: Keamanan Siber. (Istimewa/Lingkar.news)

Jangan Sampai Data Pribadi Anda Bocor, Ini 4 Cara Jaga Keamanan Saat Berinternet

22 Agustus 2022
11 Makanan Tradisional Indonesia yang Cocok Dijadikan Dessert

11 Makanan Tradisional Indonesia yang Cocok Dijadikan Dessert

27 Desember 2022

Apalagi, menikah di KUA gratis atau sama sekali tidak dipungut biaya dengan syarat, dilaksanakan pada hari kerja dan jam operasional KUA, yakni Senin sampai Jumat pukul 08.00–16.00.

Meski demikian, sebagian orang ada yang menganggap bahwa menikah di KUA punya dampak negatif. Apa saja?

1. Menambah pengangguran

Nikah di KUA yang terkesan simple bisa menambah angka pengangguran di Indonesia.

Hal ini karena, calon pengantin bagi pria dan wanita tidak membutuhkan lagi jasa sound system dan dekorasi pelaminan.

Sehingga tren nikah di KUA yang terkesan lebih sederhana ini bisa mengurangi job atau pemasukan tukang sound system dan tukang dekorasi pelaminan.

Padahal sebelum nikah di KUA menjadi tren, acara pernikahan selalu menggunakan kedua jasa tersebut, bahkan sudah menjadi kewajiban.

Apalagi, bagi mempelai wanita yang pandai menggunakan make up, bisa saja dia tak lagi membutuhkan MUA (make up artist).

2. Memunculkan desas-desus

Dampak negatif tren nikah di KUA yang kedua adalah memunculkan desas-desus. Sebenarnya, inilah yang menjadi tantangan saat memutuskan menikah di KUA saja.

Desas-desus dari keluarga atau tetangga mungkin akan muncul saat pasangan memutuskan pernikahan digelar seperti ini.

Bisa jadi akan ada desas-desus yang mengatakan kalau kalian tidak punya uang untuk membuat perayaan besar-besaran.

Atau bahkan yang lebih pedas lagi, kalian mungkin digosipkan ingin segera menikah karena telah hamil duluan.

Nah, komentar usil ini pasti akan dijumpai apabila mereka menganggap bahwa pernikahan kalian tidak berlangsung seperti pernikahan pada umumnya.

3. Tak banyak yang tahu

Dampak negatif yang ketiga adalah tak banyak yang tahu. Jika kamu dan pasangan memutuskan untuk mengikuti tren nikah di KUA, bisa menyebabkan sebagian besar orang yang mengenalmu, atau teman-teman jauhmu tidak tahu siapa suami/istrimu.

Sehingga, hal ini bisa mengundang orang ketiga. Karena orang ketiga tak mengetahui jika orang yang disukai ternyata suami/istrimu.

4. Tidak bisa mengembalikan modal

Selama ini, ketika kamu diundang untuk menghadiri acara pernikahan pasti kamu membawa amplop yang berisi sejumlah uang atau membawa kado untuk mempelai.

Namun, saat kamu memutuskan untuk nikah di KUA bisa saja acara pernikahanmu tidak mengembalikan modal atas apa yang sudah pernah kamu beri sebelumnya.

 Hal ini karena orang-orang yang pernah mengundangmu tidak hadir di acara pernikahanmu yang sederhana dan simple itu.

5. Nilai sakral berkurang

Nikah di KUA yang sedang tren juga bisa mengurangi nilai sakral dalam pernikahan tersebut. Hal ini karena, kamu tidak menggelar berbagai acara adat, seperti siraman, pingitan, midodareni, pasang tarub, bleketepe, dan tuwuhan.

6. Dianggap kurang modal nikah

Saat kamu dan pasangan memutuskan untuk nikah di KUA, maka kamu harus siap mental dengan anggapan-anggapan orang lain, misalnya dianggap kurang modal nikah. Hal ini karena nikah di KUA tidak perlu membayar sepeser pun alias gratis.

7. Mudah nikah mudah cerai

Persyaratan untuk menikah relatif gampang. Kemudahan persyaratan menikah mendorong upaya untuk meningkatkan antusiasme masyarakat mencatatkan perkawinannya secara resmi di Kantor urusan Agama (KUA). Namun, peningkatan tren pernikahan juga dibarengi dengan tingginya kasus perceraian.

Tahukah kamu sindrom taylor Swift? Sindrom ini adalah kebiasaan mudah putus dan mudah jatuh cinta.

Dilansir dari yourtango.com, seorang penulis bernama Charles J. Orlando, mengatakan bahwa seseorang yang memiliki sindrom Taylor Swift, akan memiliki mind set untuk membangun kembali hubungannya yang telah hancur dengan cepat.

Hal inilah yang menjadi dasar anggapan sebagian orang bahwa, orang yang mudah menikah mudah bercerai juga.

Itulah beberapa opini tentang dampak negatif dari tren nikah di KUA. Apakah kamu sependapat?. (Lingkar Network | Lingkar.news)

Tags: Artikelviral
SendShareTweet

Berita Terkait

Hari Kartini, Ini 5 Rekomendasi Buku Bertema Perjuangan Perempuan
Artikel

Hari Kartini, Ini 5 Rekomendasi Buku Bertema Perjuangan Perempuan

by Ulfa Puspa
21 April 2025

Lingkar.news – Hari Kartini diperingati sebagai momen mengenang sejarah perjuangan perempuan. Banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik dari sosok pahlawan...

Read moreDetails
Eks. Dewan Riset Daerah Kabupaten Pati, Bapak Karsiman Rosyid, BA., SAg., ME.

Analisis Kritis Hubungan PPNS dengan Penyidik Polri 

19 April 2025
Ini Jenis Makanan yang Picu Diabetes Selain Makanan Manis

Ini Jenis Makanan yang Picu Diabetes Selain Makanan Manis

14 April 2025
5 Kiat Mudik Aman Meski Tanpa Sopir Pengganti

5 Kiat Mudik Aman Meski Tanpa Sopir Pengganti

27 Maret 2025
7 Tips Siapkan Perjalanan Mudik Nyaman Bareng Balita

7 Tips Siapkan Perjalanan Mudik Nyaman Bareng Balita

24 Maret 2025

EPAPER KORAN LINGKAR

Featured Post

UU Penyiaran 20 Tahun Tak Direvisi, DPR: Sudah Tidak Relevan
Politik

UU Penyiaran 20 Tahun Tak Direvisi, DPR: Sudah Tidak Relevan

by Ulfa Puspa
9 Mei 2025

JAKARTA, Lingkar.news – Komisi I DPR RI Amelia Anggraini menilai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran...

Mendagri Minta OPD Evaluasi Internal Percepat Peningkatan Pendapatan

Mendagri Minta OPD Evaluasi Internal Percepat Peningkatan Pendapatan

9 Mei 2025
Baleg DPR Nilai Revisi UU Statistik Penting untuk Tingkatkan Akurasi Data

Baleg DPR Nilai Revisi UU Statistik Penting untuk Tingkatkan Akurasi Data

9 Mei 2025
Wapres Gibran Bantu Anak Panti Asuhan di Kupang Beli Kebutuhan Sekolah

Wapres Gibran Bantu Anak Panti Asuhan di Kupang Beli Kebutuhan Sekolah

8 Mei 2025
DKK Kudus Ungkap Pencegahan Stunting Juga Menyasar Remaja Putri

DKK Kudus Ungkap Pencegahan Stunting Juga Menyasar Remaja Putri

8 Mei 2025

Trending Post

  • Resep Garang Asem Ayam Tanpa Daun dan Belimbing Wuluh

    Resep Garang Asem Ayam Tanpa Daun dan Belimbing Wuluh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resep ayam kecap pedas manis sederhana ala rumahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Nonton Video Viral Lewat Yandex Browser Jepang atau Yandex Ru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resep seblak kuah pedas sederhana enak tanpa mie

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pramono Resmikan Rusunawa Jagakarsa, Harga Sewa Mulai Rp 865 Ribu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Post Terbaru

70 dari 600 Honorer di Situbondo yang Diberhentikan Ternyata Guru Sertifikasi
Jatim

70 dari 600 Honorer di Situbondo yang Diberhentikan Ternyata Guru Sertifikasi

by Ulfa Puspa
9 Mei 2025

SITUBONDO, Lingkar.news – Sebanyak 600 tenaga honorer Pemerintah Kabupaten Situbondo yang diberhentikan, sekitar 70 orang diantaranya merupakan tenaga pengajar atau...

Kasus Sengketa Tanah Mbah Tupon di Bantul Segera Disidangkan

Kasus Sengketa Tanah Mbah Tupon di Bantul Segera Disidangkan

9 Mei 2025
Gubernur Jateng Gandeng 44 Perguruan Tinggi Ikut Bangun Daerah

Gubernur Jateng Gandeng 44 Perguruan Tinggi Ikut Bangun Daerah

9 Mei 2025
Banyak Warga Badui Digigit Ular, Gubernur Banten Diminta Sediakan Obat Anti-bisa Ular

Banyak Warga Badui Digigit Ular, Gubernur Banten Diminta Sediakan Obat Anti-bisa Ular

9 Mei 2025
Facebook Instagram Youtube RSS
Lingkar.news

Lingkar News adalah web resmi dari Lingkar Media Group Network Meliputi Lingkar TV Lingkar Jateng, Lingkar Jatim, Lingkar Jogja dan Lingkar Jabar

Media Network Kami :

  • Jateng
  • Jabar
  • Jatim
  • Jogja
  • Papua
  • Banten
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Developer

© 2022 Lingkar News Mendalam dan Terpercaya

No Result
View All Result
  • Home
  • KORAN LINGKAR
  • LINGKARTV
  • Regional
    • Jateng
    • Jatim
    • Jabar
    • Jogja
    • Papua
    • Banten
  • Politik
  • Artikel
  • Resep
  • Tentang Kami

© 2022 Lingkar News Mendalam dan Terpercaya