• Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Juni 3, 2025
Lingkar.news
No Result
View All Result
  • Home
  • KORAN LINGKAR
  • LINGKARTV
  • Regional
    • Jateng
    • Jatim
    • Jabar
    • Jogja
    • Papua
    • Banten
  • Politik
  • Artikel
  • Resep
  • Tentang Kami
Lingkar.news
  • Home
  • KORAN LINGKAR
  • LINGKARTV
  • Regional
    • Jateng
    • Jatim
    • Jabar
    • Jogja
    • Papua
    • Banten
  • Politik
  • Artikel
  • Resep
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
Lingkar.news
Home Opini

Hari Tanah Sedunia 2022, Tanah Jadi Solusi untuk Atasi Malnutrisi

Shinta Kusuma by Shinta Kusuma
05-Des-2022 09:38
in Opini, Artikel
Hari-Tanah-Sedunia-2022,-Tanah-Jadi-Solusi-untuk-Atasi-Malnutrisi

Menanam tanaman di atas tanah yang subur untuk peringati Hari Tanah Sedunia. (jcomp from Freepik/Lingkar.news)

815
VIEWS
WhatsappFacebookTwitter

Lingkar.news – Menyambut hari tanah sedunia setiap tanggal 5 Desember, isu malnutrisi, kekurangan atau kelebihan nutrisi pada manusia menjadi isu penting yang kini memaksa para ilmuwan tanah terlibat.

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO), bahkan secara khusus mempromosikan pentingnya riset bersama ahli kesehatan dengan ahli tanah untuk mengatasi malnutrisi terutama stunting.

Nutrisi yang dibutuhkan manusia berasal dari tanah, sehingga kekurangan unsur hara tertentu di dalam tanah dapat membuat malnutrisi bagi manusia yang hidup di atasnya.

BERITATERKAIT

DISKUSI: Kepala BBPOM Jateng, Lintang Purbajaya, bersama jajarannya berdiskusi dengan Bupati Rembang, Abdul Hafidz, tentang pengawasan makanan di lantai 2 Gedung Bupati, Kabupaten Rembang, Rabu, 3 Juli 2024. (Vicky Rio/Lingkar.news)

Pastikan Pangan Bebas Rhodamin B, BBPOM Awasi Produk Terasi di Rembang

4 Juli 2024
Aktor Korea yang Tampan Sejak Kecil

3 Aktor Korea yang Tampan Sejak Kecil dan Berprestasi

23 November 2022

Hubungan tanah dengan kesehatan manusia itu kemudian menjadi relevan didiskusikan pada Senin, 5 Desember 2022, karena bertepatan dengan hari tanah sedunia.

FAO melalui Global Soil Partnership (GSP) mengusung tema hari tanah tahun ini Soils: Where food begins alias tanah di mana pangan bermula.

Tanah menjadi tempat tumbuhnya biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan yang menjadi pangan manusia. Demikian pula pangan berupa daging sapi, kerbau, kambing, dan ayam juga kualitasnya ditentukan oleh tanah karena pakan hewan berasal dari tanaman yang tumbuh di atas tanah.

Di masa lalu hubungan kesehatan tanah dengan kesehatan manusia seperti stunting, sulit dibuktikan dan dijelaskan secara terang karena begitu kompleks.

Pada konteks Indonesia, contoh yang pernah diteliti 25 tahun silam adalah hubungan stunting pada anak dengan kekurangan seng (Zn) di dalam tubuh.

Sunar, pengajar Universitas Borobudur, yang sedang menempuh studi doktoral pada 1999 di Institut Pertanian Bogor (IPB), menyimpulkan tidak ada pengaruh langsung antara kadar seng di dalam tanah dengan kadar seng di dalam tubuh anak-anak yang ditelitinya.

Demikian pula pengaruh tidak langsung kadar seng di tanah melalui air, tanaman, dan pangan yang dikonsumsi sangat kecil.

Sunar justru menyebut kondisi sosial budaya seperti tingkat pendapatan yang berpengaruh penting terhadap kecukupan seng dalam tubuh anak-anak.

Sebab, menurut Sunar, ketersediaan seng dalam tanah hanya berhubungan langsung dengan tanaman dan air, kontribusi seng dari tanaman terhadap kecukupan seng pada manusia sangat kecil, dan sebagian sumber pangan nabati penduduk di wilayah kajiannya berasal dari luar wilayah desa.

Tiga tahun berikutnya, penelitian lain di Kecamatan Leuwiliang dan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, oleh Aslis Wirda Hayati dari Program Studi Ilmu Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, menguatkan riset Sunar.

Aslis menyimpulkan bahwa, faktor penentu status seng pada ibu hamil adalah pendapatan rumah tangga. Pendapatan yang tinggi membuat ibu hamil dapat mengkonsumsi tempe, tahu, daging, ikan, dan telur yang kaya seng sehingga kebutuhan seng terpenuhi.

Kolaborasi Riset

Hubungan antara kandungan seng tanah dengan kandungan seng dalam tubuh manusia yang kompleks ini membuat kolaborasi riset ilmuwan tanah dengan ilmuwan kesehatan masih langka.

Baru belakangan ini FAO, Bappenas, dan Kementan mendorong pentingnya kolaborasi riset ilmuwan kesehatan dengan ilmuwan tanah. Terminologi tanah sehat untuk kehidupan vegetasi, hewan, dan manusia yang sehat semakin terus digaungkan.

Sebab, penggunaan pupuk makro NPK di sentra-sentra pertanian utama yang mengabaikan pupuk mikro membuat tanah kekurangan unsur hara mikro termasuk seng.

Daerah-daerah yang semula mengandung seng cukup mulai mengalami penurunan sehingga jumlah seng dalam biji-bijian termasuk padi, kedelai, dan serealia juga menurun.

Pada konteks ini, pemupukan seng atau fortifikasi seng pada produk pertanian menjadi penting untuk mengatasi kekurangan seng pada manusia.

Baru-baru ini riset Dr. Leah Bevis dari Department of Agricultural, Environmental, and Development Economics, The Ohio State University; Dr. David Guerena, dari International Maize and Wheat Improvement Center (CIMMYT) Nepal; dan Kichan Kim, dari Department of Agricultural, Environmental, and Development Economics, The Ohio State University berhasil mengungkap hubungan kadar seng di dalam tanah dengan stunting pada manusia di Asia Tenggara menjadi lebih terang.

Ketiganya, meneliti di Nepal pada 2019 dengan menggunakan data kesehatan penduduk pada tahun 2006, 2011, dan 2016.

Berikutnya mereka menumpuk sebaran data spasial kesehatan tersebut dengan sebaran data spasial kandungan seng di dalam tanah. Mereka memilih daerah-daerah yang relatif terisolasi untuk memastikan penduduk di daerah tersebut hanya mengkonsumsi pangan lokal dari daerah tersebut.

Riset mereka menyimpulkan, anak-anak yang kekurangan seng dan mengalami stunting lebih banyak ditemukan di tanah yang memiliki kandungan seng rendah.

Anak-anak yang berpindah dari daerah dengan tanah rendah seng ke daerah dengan tanah tinggi seng mengalami perbaikan.

Demikian pula anak-anak yang tinggal di dekat pasar karena akses mendapat pangan dari luar cenderung memiliki kadar seng yang cukup.

Artikel mereka berjudul ‘Soils and South Asian Stunting: Low soil zinc availability drives child stunting in Nepal’ dipresentasikan di Agricultural & Applied Economics Association Annual Meeting, Atlanta, Georgia, Amerika Serikat pada 21-23 Juli 2019.

Menurut ketiganya, hasil riset di Nepal tersebut dapat menjelaskan mengapa di negara-negara Asia Selatan yang kandungan seng di tanahnya rendah cenderung masih mengalami stunting meskipun dunia telah modern dan dunia kesehatan telah berkembang pesat.

Sekitar setengah dari anak-anak Asia Selatan, mengalami stunting dan 70-80 persen ibu hamil menderita anemia. Sebagian hasil riset mereka kemudian terbit pada 22 Oktober 2022 di jurnal Health Economics dengan judul ‘Soil zinc deficiency and child stunting: Evidence from Nepal.’

Riset Bevis, Guerena, dan Kim itu seolah menjawab enigma alias teka-teki hubungan stunting di Asia Selatan dengan ketersediaan hara mikro seng dalam tanah.

Pada konteks Indonesia, pemupukan seng pada tanah atau fortifikasi seng pada biji-bijian semakin penting dipertimbangkan pada sentra-sentra pertanian yang mengalami penurunan seng di dalam tanah.

Apalagi Indonesia saat ini telah bertekad mewujudkan kedaulatan pangan dan mengutamakan produk lokal untuk memenuhi pangan penduduknya.

Impor pangan berupa biji-bijian dan daging pun tentu akan semakin dibatasi di masa depan, untuk memberi ruang produk lokal. Riset kolaborasi ilmuwan tanah dan ilmuwan kesehatan pun semakin mendesak. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Tags: ArtikelHari Tanah SeduniaKesehatanOpiniStunting
SendShareTweet

Berita Terkait

Kiprah Tan Joe Hok, Pendekar Bulu Tangkis Indonesia Peraih Piala All England
Artikel

Kiprah Tan Joe Hok, Pendekar Bulu Tangkis Indonesia Peraih Piala All England

by Ulfa Puspa
2 Juni 2025

JAKARTA, Lingkar.news – Pecinta bulu tangkis dan insan olahraga tidak asing dengan sosok Tan Joe Hok, pemain tunggal putra pertama...

Read moreDetails
Fenomena Sound Horeg dan Potensinya sebagai Kekayaan Intelektual

Fenomena Sound Horeg dan Potensinya sebagai Kekayaan Intelektual

29 Mei 2025
Enggak Melulu Sate, Ini 5 Resep Masakan Daging Kurban Anti Bosan

Enggak Melulu Sate, Ini 5 Resep Masakan Daging Kurban Anti Bosan

19 Mei 2025
Hari Kartini, Ini 5 Rekomendasi Buku Bertema Perjuangan Perempuan

Hari Kartini, Ini 5 Rekomendasi Buku Bertema Perjuangan Perempuan

21 April 2025
Eks. Dewan Riset Daerah Kabupaten Pati, Bapak Karsiman Rosyid, BA., SAg., ME.

Analisis Kritis Hubungan PPNS dengan Penyidik Polri 

19 April 2025

EPAPER KORAN LINGKAR

Featured Post

Presiden Prabowo Beri Tambahan Bansos Rp 11,93 Triliun
Nasional

Presiden Prabowo Beri Tambahan Bansos Rp 11,93 Triliun

by Rosyid
2 Juni 2025

JAKARTA, Lingkarjateng.id - Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan pemberian paket insentif dan stimulus ekonomi senilai Rp 24,44...

Disdikpora Kudus Ajak Guru Kelas 1 SD Terapkan Pembelajaran Menyenangkan

Disdikpora Kudus Ajak Guru Kelas 1 SD Terapkan Pembelajaran Menyenangkan

2 Juni 2025
DKK Kudus Tekankan Pentingnya Kolaborasi Tangani Stunting

DKK Kudus Tekankan Pentingnya Kolaborasi Tangani Stunting

2 Juni 2025
Prabowo: Kita Tidak Boleh Dipermainkan Bangsa Manapun

Prabowo: Kita Tidak Boleh Dipermainkan Bangsa Manapun

2 Juni 2025
JMSI Siap Gelar Munas II di Jakarta pada 20-21 Juni 2025

JMSI Siap Gelar Munas II di Jakarta pada 20-21 Juni 2025

1 Juni 2025

Trending Post

  • Resep Garang Asem Ayam Tanpa Daun dan Belimbing Wuluh

    Resep Garang Asem Ayam Tanpa Daun dan Belimbing Wuluh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Nonton Video Viral Lewat Yandex Browser Jepang atau Yandex Ru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Resep masakan sehari-hari agar tidak bosan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resep ayam kecap pedas manis sederhana ala rumahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resep seblak kuah pedas sederhana enak tanpa mie

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Post Terbaru

MK Wajibkan SD-SMP Swasta Gratis, Mendikdasmen Tunggu Arahan Presiden
Pendidikan

MK Wajibkan SD-SMP Swasta Gratis, Mendikdasmen Tunggu Arahan Presiden

by Rosyid
2 Juni 2025

JAKARTA, Lingkar.news - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, masih menunggu arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pelaksanaan putusan...

Pemkot Serang Tunda Pembongkaran Permukiman Sukadana

Pemkot Serang Tunda Pembongkaran Permukiman Sukadana

2 Juni 2025
DIY Kaji Pembangunan Akses Pejalan Kaki dari Kotabaru ke Malioboro

DIY Kaji Pembangunan Akses Pejalan Kaki dari Kotabaru ke Malioboro

2 Juni 2025
Jatim Bawa Pulang 10 Penghargaan di Ajang Anugerah Adinata Syariah

Jatim Bawa Pulang 10 Penghargaan di Ajang Anugerah Adinata Syariah

2 Juni 2025
Facebook Instagram Youtube RSS
Lingkar.news

Lingkar News adalah web resmi dari Lingkar Media Group Network Meliputi Lingkar TV Lingkar Jateng, Lingkar Jatim, Lingkar Jogja dan Lingkar Jabar

Media Network Kami :

  • Jateng
  • Jabar
  • Jatim
  • Jogja
  • Papua
  • Banten
  • Tentang Kami
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Developer

© 2022 Lingkar News Mendalam dan Terpercaya

No Result
View All Result
  • Home
  • KORAN LINGKAR
  • LINGKARTV
  • Regional
    • Jateng
    • Jatim
    • Jabar
    • Jogja
    • Papua
    • Banten
  • Politik
  • Artikel
  • Resep
  • Tentang Kami

© 2022 Lingkar News Mendalam dan Terpercaya