REMBANG, Lingkar.news – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggelar kegiatan bertema Perkuatan Sinergitas Peredaran Terasi Mengandung Bahan Berbahaya Rhodamin B di lantai 2 Gedung Bupati, Kabupaten Rembang, Rabu, 3 Juli 2024.
Kepala BBPOM Jateng, Lintang Purbajaya, mengatakan bahwa lawatannya ke Kabupaten Rembang dalam rangka memperkenalkan program GUMREGAH (ngGugah UMKM REsik sakinG bAhan berbaHaya).
Ia menyebut, sejak tahun 2022 banyak sekali laporan yang masuk ke BBPOM terkait penemuan bahan berbahaya jenis Rhodamin B di produk makanan, salah satunya terasi yang berasal dari Kabupaten Rembang. Bahkan, pihaknya menyebut saat ini 40 persen penggunaan bahan berbahaya terkandung dalam makanan siap saji.
“Inovasi dari kami adalah GUMREGAH yang nantinya dapat mewujudkan makanan siap saji seperti halnya terasi dari Rembang ini agar nantinya dapat terbebas dari kandungan bahan berbahaya seperti Rhodamin B yang membuat warna menjadi merah. Di mana hal tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan,” ujarnya.
Pihaknya bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Rembang akan melakukan pengawasan terhadap produk terasi yang mengandung bahan berbahaya selama dua bulan dengan harapan angkanya turun menjadi 2 persen atau 3 persen.
Sementara itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz, menyambut baik program BBPOM Jateng untuk mengawasi produk makanan siap saji di Kota Garam agar terhindar dari bahan berbahaya sehingga dapat layak dikonsumsi.
“Ya bagus sangat kami apresiasi ini agar nanti produk makanan kami menjadi bebas dari bahan berbahaya dan menjadi produk unggulan yang sangat layak konsumsi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Bupati Rembang Abdul Hafidz juga akan gencar memberikan penyuluhan kepada produsen terasi supaya menggunakan bahan-bahan yang aman dalam proses produksi.
“Terkait temuan terasi yang mengandung bahan berbahaya agar hal tersebut dihindari karena dapat berdampak pada kesehatan,” tegasnya. (Lingkar Network | Vicky Rio – Lingkar.news)