DEMAK, Lingkar.news – Sebuah pulau kecil dengan luas sekitar 60 hektare di Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak menjadi daya tarik baru bagi pariwisata di Kota Wali itu. Pulau kecil itu kemudian dinamai sebagai Pantai Arnavat dan menjadi bagian dari desa wisata di bawah binaan Dinas Pariwisata Demak.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Surodadi, Sindi Irawinanta, menjelaskan pulau kecil tersebut awalnya ditemukan oleh Ditpolairud bersama Pemerintah Desa Surodadi saat melakukan penanaman mangrove di kawasan pesisir desa setempat.
“Arnavat sendiri diambil dari semboyan Polairud yang berarti ‘karena di laut saya bangga’. Kemudian disahkan oleh Bupati Demak 27 Desember 2023,” kata Sindi, Minggu, 11 Agustus 2024.
Wisata Alam Pantai Arnavat perdana dibuka untuk masyarakat umum pada 1 Januari 2024 dengan dimeriahkan penampilan kesenian barongan.
“Saat pembukaan itu dihadiri kurang lebih 800 orang,” ucapnya.
Populerkan Pariwisata Daerah, Dinparta Usung Tagline “Wisata di Demak Aja”
Sindi mengatakan tiket masuk ke Pantai Arnavat saat ini masih digratiskan, tetapi wisatawan yang berkunjung hanya membayar Rp10 ribu untuk perjalanan menggunakan perahu menuju pantai.
“Tiket masuk pantai masih gratis. Namun hanya membayar ojek perahu pulang pergi Rp10 ribu per orang, parkir Rp2 ribu untuk motor dan Rp5 ribu untuk mobil,” terangnya.
Waktu tempuh menuju Pantai Arnavat membutuhkan waktu kurang lebih 8 hingga 10 menit. Selama perjalanan, wisatawan dapat menikmati pemandangan hutan mangrove di sekitarnya.
Tak hanya itu, di area dermaga juga terdapat sebuah pemancingan ikan kakap yang menjadi primadona bagi pemancing lokal maupun luar daerah.
Kreatif, Pokdarwis Desa Wisata Bedono Demak Olah Mangrove Jadi Produk Pangan
Untuk lebih memaksimalkan pengalaman berwisata di Pantai Arnavat, Pokdarwis Surodadi menyiapkan sejumlah paket wisata yang dapat dipilih wisatawan sesuai kebutuhan.
“Kami menyediakan paket, mungkin dari pihak sekolah atau keluarga yang mau berwisata dibandrol Rp75 ribu per orang, itu kadang juga ada diskon 50 persen,” terangnya.
Paket wisata yang disediakan meliputi, welcome drink, welcome dance, storytelling, pelatihan pengolahan limbah kerang, Arnavat Beach, sunset view, breakfast/ lunch, dokumentasi dan suvenir.
Selain menawarkan wisata alam, masyarakat Surodadi mengolah sampah kerang yang ada di Pantai Arnavat menjadi kerajinan yang bernilai ekonomi dan menjadi souvenir khas Pantai Arnavat.
“Di Pantai Arnavat punya banyak sekali limbah kerang, kemudian pemdes dan juga saya mengolah limbah tersebut menjadi kerajinan tangan seperti aneka bros, pajangan dinding, kotak tisu dan lain sebagaianya. Limbah tersebut dimanfaatkan sehingga bisa meningkatkan nilai jual dan tidak hanya mengotori lingkungan sekitar,” jelasnya.
Dirinya pun menyarankan kepada wisatawan untuk menikmati keindahan alam Pantai Arnavat saat sore hari karena dapat menikmati matahari ter
Sindi juga menyarankan jika wisatawan ingin menikmati keindahan alam Pantai Arnavat tersebut agar datang di waktu sore hari.
“Kalau dari kami merekomendasikan sore. Sore itu kan pas ada sunset dan kalau bisa datangnya saat tidak ada pasang surut air laut. Nanti di bulan akhir Agustus sampai Januari,” tutupnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)