DEMAK, Lingkar.news – Ada karya seni yang menarik perhatian dalam pameran Oto-Art di event Panggung Hiburan Rakyat 14 – 15 September 2024 di Taman Parkir Tembiring Jogo Indah, Kabupaten Demak.
Seni lukis karya Eko Budiono cukup menyedot perhatian pengunjung Oto-Art. Pasalnya seniman yang kesehariannya bekerja sebagai buruh pabrik itu tidak menggunakan cat untuk melukis melainkan memanfaatkan limbah cangkang telur sebagai bahan untuk membuat karya.
Eko mengaku setiap sore dan malam mencari limbah cangkang telur ayam kampung dan broiler untuk dimanfaatkan menjadi bahan karya seni.
Ia dengan wajah penuh penghayatan dan teliti menyusun pecahan cangkang telur dan menempelkannya di atas kanvas yang sudah digambar sketsa. Dari pecahan cangkang itu menciptakan tekstur yang unik dan mengesankan.
“Untuk proses pertama kita sketsa dulu objek yang mau dilukis, setelah itu gunakan cangkang telur untuk ditempel. Kemudian di semprot dengan vernis,” ujar pria 33 tahun itu.
Pameran Oto-Art di Demak Pertemukan Seniman dan Pecinta Otomotif
Pada pameran Oto-Art itu, Eko memperlihatkan sketsa wajah Sunan Kalijaga di atas kanvas berukuran sekitar 100 x 40 cm. Ia mengatakan butuh waktu kurang lebih dua pekan untuk membuat sketsa itu.
“Ini ukuran 1 meter 40, (sketsa Sunan Kalijaga). Baru empat hari buat, kemungkinan selesai dua minggu,” ujarnya.
Dalam pengerjaannya, Eko mengaku bagian yang menurutnya sulit adalah saat proses penempelan pecahan cangkang telur ke papan yang sudah ia gambar sketsa. Pasalnya proses itu seringkali tidak rata.
“Kesulitan garis tidak rata, kami gunakan alat bantu cutter untuk garis,” ungkapnya.
Eko mengaku sudah menggeluti pembuatan karya seni dari cangkang telur sejak tahun 2021. Saat itu ia merasa resah dengan keberadaan limbah kulit telur yang berserakan di sekelilingnya.
“Cangkang telur kan banyak di lingkungan sekitar, untuk bahan tidak mudah rapuh jadi bisa dimanfaatkan. Sehingga bisa mengurangi limbah sekeliling dan bisa menjadi cuan,” ungkapnya.
Ponidi Sekop dan Abah Kirun Sedot Perhatian di Panggung Hiburan Rakyat Demak
Terkait pemasaran hasil karyanya, Eko mempromosikan melalui media sosial Facebook. Menurutnya, peminat karyanya banyak dari luar kota bahkan sampai luar negeri.
“Bisa pesan bebas request gambar apa aja bisa, mau foto bisa, atau wajah, pemandangan dan kaligrafi. Pemasaran sampai luar negeri, Hongkong. Rata-rata luar kota, Kalimantan, Sulawesi, Medan,” bebernya.
Adapun harga setiap karya seni yang ia buat beragam tergantung tingkat kerumita. Ia mematok harga mulai dari Rp500 ribu namun ada pula yang Rp6 juta.
“Menyesuaikan ukuran dan tingkat kerumitan. Paling mahal Rp6 juta ukuran 1 meter 70 cm, sudah bingkai,” bebernya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)