DEMAK, Lingkar.news – Pelaku seni di Kabupaten Demak mengenalkan tembang dan permainan tradisional lewat kegiatan Latar Jembar di Pendopo Notobratan, Kadilangu, Demak pada Sabtu, 19 Oktober 2024. Rencananya kegiatan serupa digelar setiap tiga bulan sekali.
Pemilik Sanggar Seni Padma Baswara Demak, Ika Febriani Laksana Ningtyas, menjelaskan bahwa dirinya bersama Rama yang merupakan pemilik Sanggar Kornelis Budoyo menginisiasi kegiatan Latar Jembar lantaran menilai waktu bermain anak-anak generasi saat ini banyak tersita dengan bermain gawai serta prihatin dampak negatif penggunaan gawai.
Kedua seniman tersebut mengajak anak-anak usia taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama untuk mengenal tembang lama dan permainan tradisional. Kurang lebih 200 anak terlibat pada kegiatan yang digelar pada sore hari itu.
“Sebenarnya berangkat dari keprihatinan ya, karena dampak gadget sudah sangat memprihatikan sekali di anak-anak, character building anak juga sudah mulai pudar, luntur. Padahal character building anak itu bisa dibentuk melalui dolanan-dolanan tradisional seperti kejujuran, jiwa sportifitas, kemudian mau mengalah, gotong- royong bersama teman, bekerjasama. Itu sebenarnya bisa dipelajari secara sederhana melalui dolanan tradisional,” bebernya.
Kaya Budaya, Seniman Ini Gunakan Potensi Demak Jadi Referensi Motif Batik
Ika mengatakan kegiatan Latar Jembar tersebut fokus mengajarkan dua hal yaitu lagu dan permainan tradisional.
“Di sini yang diajarkan ada dua, tembang dan dolanan tradisional. Zaman sekarang anak-anak sudah mulai jarang mengenalnya, yang simpel-simpel aja, sluku-sluku bathok, mungkin bagi kita generasi 90-an ke atas itu familiar sekali, tapi untuk generasi Z dan generasi alpha ini benar-benar tidak tahu,” tuturnya.
Adapun permainan yang diperkenalkan diantaranya cublek-cublek suweng, jamuran, sepuran, lompatan, dakon, gangsingan, egrang, jaranan, dolanan wayang, dan sebagainya.
Ika menyebut melalui permainan tradisional yang melibatkan interaksi langsung antar anak dapat membentuk karakter anak yang lebih baik. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)