DEMAK, Lingkar.news – Kepala Dinas Pariwisata (Dinparta) Kabupaten Demak, Endah Cahyarini, membuat paket wisata untuk mengenalkan lebih banyak potensi pariwisata di Kota Wali ini.
Endah mengatakan Demak memiliki 21 desa wisata dengan ciri khasnya masing-masing sehingga perlu dipromosikan kepada khalayak luas. Potensi wisata di setiap wilayah itu lah yang menjadi daya jual.
“Desa wisata tidak harus memiliki sebuah destinasi yang besar, tidak harus memiliki waterpark. Jadi desa wisata itu potensinya yang kita jual, makanya harus dibuat paket wisata. Paket wisata itulah yang kita jual ke wisatawan. Paket wisatanya yang harus dikuatkan,” katanya.
Pantai Arnavat Surodadi, Wisata Alam di Demak dengan Pesona Mangrove dan Sunset
Dengan adanya paket wisata tersebut, lanjut Endah, wisatawan selain dapat menikmati potensi yang ada desa wisata tersebut juga mendapat ilmu yang bermanfaat.
“Jadi paket wisata itu semacam paket acara yang dijual dalam bentuk paket. Jadi misalnya ada yang wisata edukasi begitu datang kita terima story teling kemudian disitu misal ada membatik anak-anak diajari membatik. Kita ajak mereka datang ketempat produksi yang ada di sana,” tuturnya.
Sementara itu, Kabid Pengembangan Produk Obyek Daya Tarik Wisata Dinparta Demak, Masluroh, mengatakan bahwa setiap desa dapat menjadi desa wisata dengan mengajukan permohonan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Demak. Namun desa tersebut juga harus memenuhi syarat dan kriteria yang telah ditetapkan.
“Kalau desa itu ingin menjadi desa wisata mereka itu harus mengajukan sendiri, tetapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Setelah syarat itu dipenuhi dan diajukan ke Dinas Pariwisata melalui kecamatan untuk diketahui kecamatan, terus kami nilai apakah desa itu layak atau tidak. Jadi ada indikator-indikator yang harus dipenuhi syaratnya,” tutur perempuan yang akrab disapa Lulu itu.
Tim dinas hingga praktisi pariwisata akan melakukan penilaian untuk menentukan layak atau tidaknya desa tersebut menjadi desa wisata.
“Yang menilai itu tidak hanya dari Dinas Pariwisata tetapi dari akademisi dan praktisi pariwisata itu juga menilai. Jadi mereka dari keinginan desanya, bukan dari kita yang menunjuk. Jadi harus penuhi semua syarat,” tutupnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)