DEMAK, Lingkar.news – Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Demak dituntut menerapkan nilai-nilai dasar (core value) BerAKHLAK sebagai pola sikap dan pola perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Sekretaris Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Demak, Donny Prabowo, menjelaskan kata BerAKHLAK merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif.
Kata tersebut bukan sekadar slogan melainkan sebuah nilai yang sangat penting sebagai rujukan dalam mengisyaratkan dan berperilaku bagi seluruh ASN.
“Secara nasional Demak berada pada indeks B, artinya cukup sehat namun untuk implementasi, Demak berada pada tahap awal yaitu masih seputar pengetahuan,” ujarnya dalam acara talk show (gelar wicara) baru-baru ini.
Donny menegaskan bahwa ASN juga diharapkan mengimplementasi slogan BerAKHLAK dalam kehidupan sehari-hari.
“Upaya itu akan terus dilakukan untuk menginternalisasi, tentunya hal tersebut tidak singkat. Karena yang pertama kita harus pahami, kenali dahulu baru nantinya kita bertujuan untuk dapat diinternalisasikan dalam sikap dan perilaku kita sehari-hari,” tuturnya.
Dalam hal itu BKPP Demak juga terus berupaya dalam mengembangkan kompetensi bagi para ASN di lingkup Pemerintahan Kabupaten Demak.
Seperti halnya pada bulan Juli 2024, BKPP Demak menyelenggarakan pelatihan khusus bagi ASN yang fokus pada pengembangan nilai BerAKHLAK, berupa workshop (lokakarya) tentang internalisasi nilai inti ASN BerAKHLAK yang didukung oleh Dinkominfo Kabupaten Demak.
“Disitu kami menargetkan seluruh ASN berpartisipasi secara hybrid, Alhamdulillah respon ASN sangat baik. Baik yang hadir secara luring maupun bold. Ini menjadi bagian dari pengembangan kompetensi yang kami galakkan,” terangnya.
Terkait mekanisme dalam mengukur sejauh mana ASN menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK, Donny menjelaskan bahwa Kementerian PANRB telah melakukan survei indeks BerAKHLAK di masing-masing instansi.
“Kita menyadari bahwa hal ini tidak mudah, tentu kalau hanya menyampaikan dengan sangat mudah tapi menginternalisasi yang sulit,” ungkapnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)