SURABAYA, Lingkar.news – Lembaga Amil Zakat (LAZ) Taman Zakat membawakan kopi dan teh serta mendengarkan keluh kesah petani Sidoarjo, Jawa Timur. Acara sederhana namun hangat ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Krida Pertanian 2022.
Manajer Program Taman Zakat, Ninda Rolena menyampaikan bahwa, keluh kesah petani di Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, ini menjadi hal penting. Pasalnya di momen spesial ini, menjadi kesempatan bagi pihaknya untuk mendengar keluh kesah petani sekaligus untuk membuat program yang menyejahterakan petani ke depannya.
“Kami merasa hari ini tepat, karena ada momen Hari Krida Pertanian. Ini sebagai pengingat untuk bisa terus memberdayakan dan membantu para petani, juga para buruh tani agar lebih sejahtera,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima di Surabaya, Rabu (22/6).
Ia menjelaskan, kegiatan yang dilakukan Taman Zakat cukup sederhana, yakni mendatangi para petani di sawah, lalu membawakan minuman. Seperti kopi dan teh, makanan ringan, dan nasi sambil mendengar keluh kesahnya.
“Dari hal kecil ini banyak keluhan yang kami dapat, seperti kelangkaan pupuk, harga jual rendah, biaya produksi tinggi karena minimnya teknologi, dan hama yang sampai saat ini belum ada solusinya. Jika terserang, habislah hasil tani,” ucapnya.
Belum lagi, kata Ninda, para pemilik lahan saat ini semakin sulit mencari buruh tani. Sebab pada umumnya, masyarakat lebih memilih bekerja menjadi buruh pabrik dari pada menjadi buruh tani.
Tak hanya itu, para pemilik lahan selalu digoda dengan iming-iming para pengusaha properti agar menjual lahan untuk dijadikan perumahan. Ia berharap, aksi tersebut bisa menyerap informasi sebanyak-banyaknya dari petani, yang menurutnya, sangat penting karena terkait dengan ketahanan pangan bangsa ini.
Di sisi lain, Taman Zakat saat ini sedang menyiapkan Program Desa Pelopor yang targetnya mampu memberdayakan para petani dan pertanian di desa setempat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan para ahli dan peneliti di bidang pertanian dan teknologi pertanian. Setelah itu, kami akan menerjunkan para relawan yang sudah dilatih. Mereka akan mengamati proses menanam sejak awal,” katanya.
Para relawan, lanjutnya, juga akan mendampingi para petani agar mendapatkan hasil produksi yang lebih baik kualitasnya dan biaya operasional yang murah.
“Mohon doa dan dukungannya, agar petani kita lebih sejahtera ke depan,” tandasnya. (Lingkar Network | Lingkar.news)