JAKARTA, Lingkar.news – Dinas Kesehatan DKI Jakarta membagikan tips makanan yang dapat mempercepat penyembuhan demam pada anak untuk meminimalkan penggunaan obat termasuk sediaan sirup.
“Makanan mudah dengan konsentrasi lembut, misalnya, nasi tim, diberikan lauk berkuah kaldu, misalnya, sup,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti, di Jakarta belum lama ini.
Ia menambahkan, sup dengan aneka sayuran ditambah lauk berupa ikan atau ayam dapat menjadi pilihan untuk mempercepat penyembuhan demam anak.
“Disajikan hangat, warna menarik, anak doyan makan, selain minum cukup tidak hanya cairan, juga lauk berkuah, itu tambahan cairan,” katanya.
Selain mencukupi kebutuhan air, kuah berkaldu juga menjadi salah satu sumber cairan bagi anak saat demam.
“Harapannya ada asupan cukup memadai, soto, sup itu positif saat demam. Jadi protein ada, vitamin juga ada,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, demam, batuk dan pilek merupakan suatu reaksi atas infeksi dari virus atau kuman. Apalagi peralihan musim hujan yang rentan menimbulkan gejala demam bagi anak berusia di bawah lima tahun atau balita.
Meski begitu, ia meminta orang tua tidak panik apabila buah hatinya demam. Dengan kecukupan cairan dan kompres air hangat, dapat membantu menurunkan demam. Jika demam belum turun, lanjut dia, anak dapat diberikan tablet yang ditumbuk atau puyer.
Dia menyarankan orang tua untuk selalu update informasi dari lembaga berwenang, misalnya, Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait obat sirup yang aman untuk dikonsumsi. Hal itu untuk mengantisipasi obat sirup dengan kandungan etilen glikol dan dietilen glikol melebihi ambang batas.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per Rabu, 26 Oktober 2022 jam 10.00 WIB, jumlah kasus gangguan ginjal akut pada anak mencapai 111 kasus yang mendapat penanganan medis di fasilitas kesehatan di Jakarta.
Dari jumlah itu, sebanyak 56 persen meninggal dunia dengan mayoritas usia di bawah enam tahun. Sedangkan sisanya 32 persen sembuh dan 23 persen di antaranya masih dalam perawatan.
Dari 111 kasus tersebut, sebanyak 72 orang tinggal di Jakarta dan sisanya berdomisili di Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Riau. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)