LINGKAR.NEWS – Anemia, sebuah gangguan yang menyebabkan penurunan sel darah merah dalam tubuh, seringkali dipicu oleh kurangnya asupan zat besi. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah dan pucat. Ketika masalah ini terjadi, tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin dalam jumlah yang cukup, sebuah protein yang berperan penting dalam membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Untuk mengatasi masalah ini dan menstabilkan jumlah sel darah merah, perlu diperhatikan asupan makanan yang kaya zat besi. Beberapa makanan yang dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh adalah daging merah, jeroan, seafood, sereal, buah delima, kurma, dan akar bit.
Jenis makanan penambah darah ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu heme dan non-heme. Zat besi heme berasal dari hemoglobin dan biasanya terdapat dalam makanan hewani seperti ikan, daging merah, dan daging unggas. Sementara itu, non-heme ditemukan dalam makanan nabati seperti sayuran berdaun hijau, kentang, kacang-kacangan, buah-buahan kering, dan biji-bijian.
Zat besi heme lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan non-heme, dan penyerapannya akan lebih efektif jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang kaya vitamin C.
Jumlah zat besi harian yang dianjurkan berbeda-beda tergantung pada usia dan jenis kelamin, mulai dari 7 miligram per hari untuk anak usia 1-3 tahun, hingga 27 miligram per hari untuk ibu hamil.
Beberapa makanan penambah darah yang efektif meningkatkan kadar sel darah merah dalam tubuh antara lain:
- Daging merah dan daging unggas: Mengandung zat besi heme yang tinggi dan dapat membantu memenuhi sebagian besar kebutuhan harian tubuh.
- Jeroan: Bagian dalam hewan seperti hati, jantung, dan otak kaya akan zat besi heme, contohnya 100 gram hati sapi mengandung 6,5 miligram zat besi.
- Tiram: Kaya akan zat besi heme dan juga mengandung protein, vitamin C, dan vitamin B12.
- Kacang-kacangan: Beberapa jenis kacang-kacangan seperti buncis, lentil, kacang polong, dan kedelai mengandung zat besi yang cukup tinggi.
- Sayuran berdaun gelap: Bayam dan brokoli merupakan contoh sayuran berdaun hijau yang kaya zat besi.
- Makanan tinggi asam folat: Asam folat adalah vitamin B kompleks yang penting untuk produksi sel darah merah. Asam folat dapat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, kecambah, kacang-kacangan, dan hati unggas.
- Buah delima: Buah delima kaya akan polifenol dan nitrat yang dapat membantu meningkatkan hemoglobin dan aliran darah.
- Kurma: Mengandung zat besi tinggi, namun perlu dihindari oleh penderita diabetes karena dapat meningkatkan kadar gula darah.
- Akar bit: Mengandung zat besi, asam folat, potasium, dan serat, yang dapat membantu menjaga kadar sel darah merah dalam kisaran normal.
- Biji labu: Kaya akan zat besi dan nutrisi lain seperti kalsium, magnesium, dan mangan.
- Semangka: Buah yang kaya akan vitamin C, membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
- Konsumsi makanan kaya vitamin C: Vitamin C memfasilitasi penyerapan zat besi, dan dapat ditemukan dalam jeruk, lemon, paprika, tomat, dan buah beri.
- Bayam: Bayam mentah mengandung 2,7 miligram zat besi dalam 100 gramnya, cukup untuk memenuhi sebagian asupan harian tubuh.
Jika mengalami gejala kurang darah, seperti mudah lelah dan pusing, ada beberapa langkah yang dapat diambil, termasuk mengonsumsi makanan-makanan di atas, minum banyak air putih, menghindari gerakan yang mendadak, dan memperhatikan pola makan. Namun, jika gejala tetap berlanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik untuk mendapatkan rekomendasi makanan yang tepat.
Dengan mengonsumsi makanan yang kaya zat besi dan menjaga pola makan yang sehat, masalah penurunan sel darah merah dapat diatasi dan kualitas hidup menjadi lebih baik.
Pertanyaan Tentang Makanan Penambah Darah
Jika kurang darah harus makan apa?
Jika mengalami kurang darah atau anemia, makanan yang mengandung tinggi zat besi adalah kunci untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh. Zat besi merupakan mineral penting yang membantu produksi hemoglobin, protein yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Beberapa makanan yang kaya zat besi yang bisa dikonsumsi adalah daging merah, jeroan, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau. Selain itu, makanan yang mengandung tinggi vitamin C seperti jeruk, stroberi, dan kiwi juga membantu penyerapan zat besi yang lebih efisien.
Sumber: Mayo Clinic. (2021). Anemia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anemia/symptoms-causes/syc-20351360
Makanan apa saja untuk penambah darah?
Ada berbagai makanan yang dapat menjadi penambah darah. Beberapa contoh termasuk daging merah, hati sapi, tiram, kacang-kacangan seperti kacang polong dan lentil, sayuran berdaun hijau seperti bayam dan brokoli, biji-bijian seperti biji labu, dan buah delima. Makanan-makanan ini mengandung zat besi dan nutrisi penting lainnya yang membantu meningkatkan produksi sel darah merah.
Sumber: Healthline. (2021). 11 Healthy Foods That Are Very High in Iron. https://www.healthline.com/nutrition/11-healthy-iron-rich-foods
Sayur apa yang naikkan darah?
Sayuran berdaun hijau seperti bayam, brokoli, dan kangkung adalah contoh sayuran yang dapat meningkatkan jumlah darah dalam tubuh. Sayuran-sayuran ini mengandung zat besi non-heme yang penting untuk produksi sel darah merah.
Sumber: Healthline. (2021). 12 Healthy Foods High in Iron. https://www.healthline.com/nutrition/12-healthy-iron-rich-foods
Apakah tempe dapat menambah darah?
Ya, tempe adalah sumber zat besi yang baik dan dapat membantu menambah darah dalam tubuh. Selain itu, tempe juga mengandung protein tinggi, serat, dan nutrisi penting lainnya.
Sumber: Indonesian Tempe Forum. (2021). Nutritional Content of Tempe. http://tempe.info/nutrition/
Buah apa yang bisa meningkatkan darah?
Buah delima dan kurma adalah dua contoh buah yang dapat meningkatkan jumlah darah dalam tubuh. Buah delima mengandung zat besi dan antioksidan polifenol, sementara kurma mengandung zat besi serta nutrisi lain seperti asam folat dan potasium.
Sumber: Healthline. (2021). 14 Healthy Foods That Are High in Iron. https://www.healthline.com/nutrition/14-healthy-foods-high-in-iron
Apa yang harus dihindari saat kurang darah?
Pada kondisi kurang darah, disarankan untuk menghindari makanan yang mengganggu penyerapan zat besi seperti kafein dan teh. Keduanya dapat menghambat penyerapan zat besi non-heme dari makanan. Selain itu, konsumsi alkohol yang berlebihan juga harus dihindari karena dapat menyebabkan defisiensi zat besi.
Sumber: University of California San Francisco. (2021). Iron-Rich Foods. https://www.ucsfhealth.org/education/iron-rich-foods
Apa yang menyebabkan kurang darah?
Kurang darah atau anemia bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti defisiensi zat besi, kekurangan asam folat dan vitamin B12, gangguan pada ginjal, dan kehilangan darah akibat pendarahan. Selain itu, kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit kronis dan gangguan sistem kekebalan tubuh juga dapat menyebabkan anemia.
Sumber: Mayo Clinic. (2021). Anemia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anemia/symptoms-causes/syc-20351360
Kurang darah harus minum vitamin apa?
Jika mengalami kurang darah, konsumsi vitamin B12 dan asam folat sangat penting untuk membantu produksi sel darah merah. Vitamin B12 dapat ditemukan dalam daging, ikan, dan produk olahan susu. Sementara itu, asam folat dapat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Sumber: Harvard Health Publishing. (2021). Vitamin B12 Deficiency. https://www.health.harvard.edu/a_to_z/vitamin-b12-deficiency-a-to-z
Bagaimana cara meningkatkan jumlah darah?
Cara meningkatkan jumlah darah meliputi mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, vitamin B12, dan asam folat, seperti daging, hati sapi, sayuran berdaun hijau, dan biji-bijian. Selain itu, menghindari konsumsi kafein dan alkohol yang berlebihan serta menjaga pola makan yang sehat dan seimbang juga sangat membantu.
Sumber: Healthline. (2021). How to Increase Your Red Blood Cell Count. https://www.healthline.com/nutrition/how-to-increase-red-blood-cell-count
Apakah minum susu bisa menambah darah?
Meskipun susu mengandung zat besi, penyerapannya tidak seefisien sumber zat besi dari makanan lainnya. Selain itu, kalsium dalam susu dapat menghambat penyerapan zat besi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah darah, sebaiknya mengandalkan makanan-makanan yang kaya akan zat besi dan nutrisi penting lainnya.
Sumber: National Institutes of Health – Office of Dietary Supplements. (2021). Iron. https://ods.od.nih.gov/factsheets/Iron-Consumer/