Lingkar.news – Pada Artikel kali ini penulis ingin bergagi pengetahuan tentang beberapa makanan tradisional indonesia yang diwariskan turun temurun namun sudah menggunakan teknologi modern yaitu teknologi pengawetan makanan menggunakan metode fermentasi.
Menurut penelitian Makanan fermentasi adalah makanan yang dihasilkan melalui proses fermentasi oleh mikroorganisme seperti bakteri, ragi, dan jamur. Proses fermentasi melibatkan penguraian karbohidrat oleh mikroorganisme dengan atau tanpa keberadaan oksigen. Proses ini menghasilkan berbagai senyawa seperti asam organik, alkohol, dan gas, yang memberikan rasa, aroma, dan tekstur yang khas pada makanan fermentasi.
Makanan fermentasi memiliki banyak manfaat diantaranya adalah meningkatkan sistem pencernaan karena mengandung probiotik yang dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dengan meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam usus. yang kedua makanan mudah diserap oleh tubuh karena proses fermentasi mengubah struktur makanan itu sendiri.
Selain itu, kandungan probiotik dalam makanan fermentasi dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa penyakit seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung. Makanan fermentasi juga mengandung senyawa antimikroba dan antioksidan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Baca Juga : 5 Makanan Tradisional Rendah Karbohidrat, Cocok Untuk Diet
Indonesia memiliki banyak makanan tradisional yang dihasilkan melalui proses fermentasi. Beberapa makanan tradisional Indonesia dengan proses fermentasi yang sering kita jumpai antara lain :
1. Tempe
Tempe adalah makanan yang terbuat dari kedelai yang difermentasi oleh jamur Rhizopus. Tempe merupakan sumber protein nabati yang baik dan memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap. Berikut adalah beberapa kandungan gizi dalam 100 gram tempe:
- Kalori: 193 kkal
- Protein: 18,5 gram
- Lemak: 9,3 gram
- Karbohidrat: 9,6 gram
- Serat: 5,8 gram
- Kalsium: 111 mg
- Fosfor: 202 mg
- Zat besi: 2,1 mg
- Niacin: 1,4 mg
- Vitamin B6: 0,2 mg
- Asam Folat: 60 mcg
Tempe juga mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti asam linoleat, saponin, dan isoflavon yang memiliki manfaat kesehatan. Kandungan protein nabati, serat, dan nutrisi dalam tempe membuatnya menjadi makanan yang baik untuk kesehatan pencernaan, kesehatan jantung, serta pengganti sumber protein hewani bagi orang yang menjalani diet vegetarian atau vegan.
2. Tape
Makanan Selanjutnya adalah Tape, tape biasanya dibuat dari ketela pohon maupun beras ketan,Tape singkong direbus terlebih dahulu sebelum difermentasi menggunakan ragi. Tape ketela mengandung beberapa nutrisi penting dan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa kandungan gizi dalam 100 gram tape ketela:
- Kalori: 127 kkal
- Protein: 0,6 gram
- Lemak: 0,1 gram
- Karbohidrat: 31,5 gram
- Serat: 0,5 gram
- Kalsium: 6 mg
- Fosfor: 7 mg
- Zat besi: 0,2 mg
- Niacin: 0,1 mg
- Vitamin B6: 0,1 mg
- Asam Folat: 3 mcg
Selain Nutrisi diatas, Tape ketela juga mengandung senyawa bioaktif seperti asam laktat, asam amino, enzim, dan probiotik yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Meskipun tape ketela mengandung banyak karbohidrat, sebagian besar adalah karbohidrat kompleks yang memberikan energi yang tahan lama dan tidak langsung meningkatkan kadar gula darah. Namun, perlu diingat bahwa tape ketela juga mengandung alkohol karena proses fermentasinya, sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Artikel Terkait : Resep sayur lodeh jawa, enak tanpa takut lemak
3. Oncom
Oncom adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari biji kacang hijau, yang telah direndam, ditiriskan, dan difermentasi selama beberapa hari. Oncom biasanya digunakan sebagai bahan masakan, seperti tumis sayuran atau sambal. Oncom memiliki kandungan gizi yang cukup baik dan merupakan sumber protein nabati yang baik. Berikut adalah beberapa kandungan gizi dalam 100 gram oncom:
- Kalori: 225 kkal
- Protein: 16,2 gram
- Lemak: 11,7 gram
- Karbohidrat: 15,4 gram
- Serat: 4,1 gram
- Kalsium: 39 mg
- Fosfor: 243 mg
- Zat besi: 3,3 mg
- Niacin: 2,5 mg
- Vitamin B6: 0,2 mg
- Asam Folat: 38 mcg
Oncom juga mengandung senyawa bioaktif seperti asam amino, saponin, dan isoflavon yang bermanfaat untuk kesehatan. Meskipun oncom mengandung lemak, sebagian besar adalah lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda, yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Oncom juga mengandung serat, yang baik untuk pencernaan dan dapat membantu menurunkan risiko penyakit usus besar. Namun, karena oncom mengandung kadar garam yang cukup tinggi, sebaiknya dikonsumsi dengan bijak.
Baca Juga : 8 Menu Makanan dan Minuman Favorit Raja di Keraton Yogyakarta
4. Jambal Roti
Jambal Roti adalah malanan olahan ikan manyung, Ikan manyung ini memiliki tekstur empuk, rapuh, dan berongga seperti tekstur pada roti sehingga disebut dengan ikan jambal roti. Biasanya ikan jambal oroti ini di asinkan sehingga mengalami proses fermentasi secara alami.
Adapun Nutrisi yang terkandung dalam Ikan manyung antara lain:
- Protein: Ikan manyung mengandung protein tinggi, yaitu sekitar 17-18 gram protein per 100 gram daging ikan.
- Omega-3: Ikan manyung mengandung asam lemak omega-3, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
- Vitamin B12: Ikan manyung merupakan sumber vitamin B12 yang baik, yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi sistem saraf.
- Selenium: Ikan manyung mengandung mineral selenium, yang berperan sebagai antioksidan dan membantu menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh.
- Fosfor: Ikan manyung mengandung fosfor, yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
Selain itu, ikan manyung juga rendah kalori dan lemak jenuh, sehingga cocok dijadikan pilihan makanan bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan jantung dan menurunkan berat badan.
Artikel Terkait : 5 Makanan Khas Indonesia yang Populer di Luar Negeri
5. Terasi
Terasi adalah bumbu yang terbuat dari udang atau ikan yang dihaluskan dan difermentasi. Setiap masyarakat Indonesia pasti tidak asing dengan terasi, Terasi biasanya digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan sambal atau sebagai bumbu penyedap pada masakan trasisional indonesia. Terasi memiliki rasa yang khas dan cukup kuat sehingga tidak disukai oleh semua orang.
Selain terbuat dari proses fermentasi, ternyata terasi memiliki banyak manfaat anatara lain :
- Sumber protein: Terasi terbuat dari udang atau ikan yang difermentasi, sehingga kaya akan protein yang dibutuhkan oleh tubuh.
- Sumber kalsium: Terasi mengandung kalsium, mineral yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang dan gigi.
- Mengandung vitamin B kompleks: Terasi mengandung vitamin B kompleks seperti vitamin B1, B2, dan B3, yang berperan penting dalam metabolisme tubuh dan kesehatan saraf.
- Mengandung zat besi: Terasi mengandung zat besi, mineral yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan oksigenasi tubuh.
- Meningkatkan nafsu makan: Terasi memiliki aroma yang khas dan kuat, sehingga dapat meningkatkan nafsu makan.
- Meningkatkan rasa masakan: Terasi sering digunakan sebagai bumbu dalam berbagai masakan tradisional Indonesia untuk memberikan rasa yang khas dan lezat.
Namun perlu diingat bahwa terasi mengandung kadar garam yang cukup tinggi, sehingga sebaiknya dikonsumsi dengan porsi yang tepat dan tidak berlebihan. Selain itu, terasi juga dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang, sehingga perlu dihindari oleh orang yang memiliki riwayat alergi terhadap bahan makanan laut atau udang.
Baca Juga : Resep Rujak Cingur Makanan Tradisional Khas Surabaya
6. Kecap
Makanan Selanjutanya adalah Kecap, Kecap terbuat dari campuran kedelai, garam, air, dan beberapa bahan tambahan seperti gula, cuka, atau rempah-rempah tertentu. Bahan-bahan ini difermentasi selama beberapa waktu untuk menghasilkan cairan yang kental, manis, dan asin yang kita kenal sebagai kecap.
Karena Proses fermentasinya Kecap memiliki rasa yang khas, kecap biasa digunakan sebagai bumbu dalam berbagai masakan tradisional Indonesia seperti nasi goreng, mie goreng, ayam goreng, dan masih banyak lagi.
Ada dua jenis kecap yang paling umum di Indonesia, yaitu kecap asin dan kecap manis. Kecap asin memiliki rasa yang lebih asin dan digunakan sebagai bumbu pelengkap, sedangkan kecap manis lebih manis dan digunakan sebagai bumbu utama dalam masakan
Kesimpulan :
Masih Banyak lagi makanan tradisional indonesia yang menggunakan teknologi fermentasi yang menyehatkan pula tentunya seperti asinan bogor dan sebagainya. hal ini harusnya membuat kita bangga karena memiliki warisan makanan tradisional dengan teknologi fermentasi. (Admin – Lingkar.news)