Lingkar.news – Industri film Indonesia dari waktu ke waktu terus menorehkan prestasi sehingga mendorong para sineas untuk berlomba mengikutsertakan filmnya di berbagai ajang festival film.
Tak sedikit hasil karya sineas Indonesia yang dilirik masyarakat global, bersaing di berbagai kompetisi bergengsi, serta masuk nominasi maupun penghargaan dan apresiasi internasional.
Berikut ini rangkuman film Indonesia yang mendapatkan atensi global.
1. Gundala dan Sri Asih
Siapa bilang Indonesia tidak memiliki ikon pahlawan super seperti Wonder Woman maupun Spiderman. Industri film Indonesia pernah menggarap film pahlawan super Gundala pada 2019 dan berhasil mengepakkan sayap di kancah internasional.
Gundala, film karya Joko Anwar ini tayang pada program Mignight Madness di Toronto International Dilm Festivals 2019. Gundala jyga diputar dai Paris International Fantastic Film Festival (PIFFF) 2019. Sebenarnya karakter Gundala ini bermula dari komik ciptaan Harya Suraminta atau Hasmi dengan judul Gundala Putra Petir.
Jagat perfilman Indonesia juga punya karakter pahlawan perempuan yang kemudian digarap menjadi film berjudul Sri Asih. Film ini berhasil meraih penghargaan Next Wave Features di festival Film Fabtastic Fest 2023 di Austin, Texas Amerika Serikat.
Gundala dan Sri Asih merupakan dua tokoh pahlawan super dari Jagat Sinema Bumilangit yang ceritanya saling berkesinambungan meskipun ada dunianya sendiri.
2. The Shadow Strays
The Shadow Strays merupakan film lagaterbaru produksi sineas Indonesia yang berhasil masuk ke dalam daftar Global To 10 film nonbahasa Inggris enam hari setelah peluncurannya di layanan streaming Netflix.
Film laga ini disutradari oleh Timo Tjahjanto dan rilis pada 17 Oktober 2024. film ini bahkan menduduki daftar 10 film palling banyak ditonton pelanggan Netflix di 85 negara, Amerika Serikat, Kanada, Brazil, Prancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Jepang, Korea, Selatan, Hongkong, dan Indonesia.
Film laga lain yang juga mendapatkan sorotan internasional adalah The Raid dan The Night Comes for Us.
3. Jiwa Jagad Jawi
Film Jiwa Jagad Jawi meraih Gold Award pada International Tourism Film Festival Africa 2023 (ITFFA). Film Jiwa Jagad Jawi yang diproduksi oleh Wonderful Indonesia dan disutradarai oleh Ivan Handoyo, berhasil meraih penghargaan Gold Award kategori Tujuan Wisata – Regional, Internasional.
Tidak hanya di Afrika, film ini juga sukses menyabet penghargaan di festival film di Jepang. Kemudian meraih penghargaan 5th Place Countries Promotion World’s Best Tourism Film dalam The 35th World Tourism Film Awards di Valencia, Spanyol pada 22 November 2023.
Film itu menceritakan tahapan kehidupan yang tergambar pada relief Candi Borobudur sebagai kitab universal kehidupan manusia.
Viral “Film Kiblat” yang Tuai Polemik, MUI Angkat Bicara
4. Dancing Gale dan Virgin Bash
Proyek buatan sineas Indonesia bertajuk Dancing Gale juga Virgin Bash mendapatkan penghargaan dalam NAFF Project Market dan Goedam Campus Pitching yang menjadi rangkaian Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) 2024.
Film Dancing Gale mendapatkan DHL Award dan berhak menerima hadiah sebesar 5 juta won Korea atau sekitar Rp58,8 juta. Film ini disutradarai Sammaria Simanjuntak dan diproduseri Lies Nanci Supangkat dari rumah produksi Pomp Films.
Mengambil latar di Danau Toba, Dancing Gale mengangkat tema budaya Batak melalui kisah boneka Sigale-gale, boneka pelipur lara dari Tanah Toba.
Sementara proyek film Virgin Bash mendapatkan Mocha Chai Laboratories Post Production Award dan berhak menerima hadiah fasilitasi pasca-produksi setara dengan nilai 35 ribu dolar Amerika atau sekitar Rp569 juta.
Film Virgin Bash disutradarai Randolph Zaini, diproduseri Susanti Dewi dari rumah produksi IDN Pictures. Berkisah tentang pesta dara sebelum pernikahan yang menyenangkan, berubah menjadi tragedi berkepanjangan.
5 Film yang Memotivasi untuk Kuliah di Luar Negeri
5. The Heirlooms
Proyek film The Heirlooms dari sutradara Devina Sofiyanti mendapat Bucheon Awards dalam forum Goedam Pitching.
Sebelumnya, Devina dan proyek filmnya terseleksi mengikuti Goedam Residency. Goedam Residency merupakan program afiliasi dari Goedam Planning & Development Camp yang diperkenalkan BIFAN sejak 2023.
Selama residensi berlangsung, Devina Sofiyanti bersama dengan dua sineas lain asal Jepang dan Taiwan dibimbing oleh produser asal Korea Selatan, Jenna Ku, yang sebelumnya sukses melahirkan karya-karya seperti The Running Actress (2017), Little Forrest (2018), hingga Josee (2020). (Lingkar Network | Lingkar.news)