JAKARTA, Lingkar.news – Pada lawatan ke Turki, Presiden Prabowo dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga membahas strategi meningkatkan volume perdagangan RI-Turki menjadi 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp160 triliun lebih.
Komitmen untuk meningkatkan volume perdagangan dari saat ini sekitar 3 miliar dolar AS menjadi 10 miliar dolar AS itu dibahas dalam pertemuan empat mata antara Presiden Erdogan dan Presiden Prabowo, serta pertemuan bilateral antara Pemerintah RI dan Pemerintah Turki di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, Kamis, 10 April 2025 waktu setempat.
Demi mewujudkan itu Presiden Erdogan menyatakan dua negara menjajaki peluang-peluang memperluas kerja sama dan membentuk kerja sama baru di sektor industri pertahanan, konstruksi, kesehatan, energi, dan industri pangan
“Kami membahas langkah-langkah yang potensial untuk meningkatkan volume dagang hingga mencapai target 10 miliar dolar AS yang berimbang, dan saling menguntungkan. Kami juga sepakat untuk meluncurkan inisiatif-inisiatif baru untuk kerja sama yang telah terjalin di sektor-sektor seperti industri pertahanan, konstruksi, kesehatan, energi, dan industri pangan,” kata Presiden Erdogan saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, sebagaimana dikutip di Jakarta, 11 April 2025.
Prabowo dan Presiden Turki Erdogan Temu Empat Mata di Istana Bogor, Bahas Apa?
Presiden Erdogan melanjutkan, dua negara juga meninjau beberapa proyek kerja sama yang berjalan, dan membidik beberapa kerja sama baru termasuk rencana untuk memproduksi bersama alat-alat pertahanan.
Tidak hanya itu, di bidang pariwisata, Prabowo dan Erdogan juga sepakat untuk terus meningkatkan kunjungan, yang didukung dengan frekuensi penerbangan maskapai nasional masing-masing negara.
“Kami senang melihat tahun lalu ada 203.000 turis Indonesia yang berwisata ke Turki, sementara ada hampir 50.000 turis asal Turki yang berwisata ke Indonesia. Saya percaya angka-angka ini akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jadwal penerbangan dari masing-masing maskapai nasional kami,” kata Presiden Erdogan.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo menekankan komitmen bersama untuk memperluas akses pasar bagi dua negara, dan menghapus hambatan-hambatan dagang antara Indonesia dan Turki.
“Kami sepakat memperluas akses pasar, dan menghapus hambatan-hambatan perdagangan. Kita harus bersama-sama berkembang sebagai kekuatan ekonomi. Hanya dengan kekuatan ekonomi, suara kita bisa didengar di dunia ini,” kata Presiden Prabowo.
Oleh karena itu, Presiden Prabowo menyampaikan dirinya dan Presiden Erdogan telah menginstruksikan menteri terkait untuk merampungkan negosiasi preferential trade agreement (PTA) sebagai langkah awal menuju perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Turki.
Pernyataan bersama (joint statement) yang disampaikan secara bergantian oleh Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan merupakan hasil pertemuan empat mata dua presiden dan pertemuan bilateral Pemerintah RI dan Pemerintah Turki di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, Kamis.
Presiden Prabowo menyambangi Istana Kepresidenan Turki dalam rangka kunjungan kenegaraan balasan, setelah Presiden Erdogan berkunjung ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 12 Februari 2025.
Dalam rangkaian kunjungan, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan bertemu empat mata, kemudian keduanya memimpin pertemuan bilateral antara delegasi Pemerintah RI dan Pemerintah Turki.
Dua pemimpin itu kemudian menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama (MoU) antara Pemerintah RI dan Pemerintah Turki, dan menyampaikan pernyataan bersama. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)