KUDUS, Lingkar.news – Pekerjaan kolam retensi di Desa Jati, Kudus yang diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi banjir di wilayah kota telah mencapai tahap akhir. Menurut Direksi Lapangan Pekerjaan Kolam Retensi dan Drainase, Nisar Suciraharjo, secara keseluruhan progres pengerjaan sudah hampir 80% dan diperkirakan rampung pada akhir tahun ini.
“Untuk pekerjaan utama, kami sedang fokus pada pemasangan pompa. Saat ini, pipa kolom sudah dipasang, dan diharapkan pada Desember, tepat saat musim penghujan, pompa sudah dapat berfungsi,” ungkap Nisar pada Rabu, 9 Oktober 2024.
Sementara untuk progres pengerjaan kolamnya sendiri, ia menyebut hampir 90% selesai secara fisik.
“Kolam retensi hampir rampung, hanya tinggal perlengkapan tambahan. Namun untuk fungsinya, kita tinggal menunggu pompa selesai dipasang,” jelasnya.
Proyek ini didanai oleh APBN dengan anggaran sekitar Rp350 miliar dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024.
“Target kita harus selesai akhir tahun ini. Luas kolam sekitar 5 hektar dengan kedalaman air mencapai 6 meter. Efektivitas kolam ini diharapkan bisa mereduksi banjir di wilayah Kota Kudus,” lanjut Nisar.
Kolam retensi tersebut dirancang untuk mengatasi genangan yang sering muncul di jalan-jalan utama, terutama saat sistem drainase tidak mampu mengalirkan air dengan baik.
“Pompa yang kami gunakan berkapasitas 2 kubik liter per detik, dan ada total empat pompa yang akan dipasang. Kami mengutamakan pemasangan pompa agar bisa segera mereduksi banjir sebelum musim hujan tiba,” paparnya.
Selain pompa, pekerjaan di lapangan juga mencakup penyelesaian pintu air dan jembatan. Saat ini, sekitar 250 pekerja, sebagian besar menggunakan alat berat, bekerja di proyek yang dimulai sejak Desember tahun lalu.
“Musim hujan kami prioritaskan pengerjaan bawah, seperti pintu air dan pompa, sementara pekerjaan bagian atas akan dilanjutkan setelahnya,” jelas Nisar.(Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkar.news)