JAKARTA, Lingkar.news – Pemerintah akan mengucurkan Rp300 triliun untuk untuk kredit usaha rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM pada 2025.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Muhammad Riza Damanik menyebut penyaluran Rp300 triliun baik sekali untuk dimanfaatkan pelaku UMKM.
“Kaitannya dengan itu (KUR) tentu tidak hanya secara kuantitas yang ditingkatkan, Pak Menteri UMKM ingin juga diperkuat dalam sisi kualitasnya,” kata Riza di Ruang Rapat Komisi VII DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.
Dengan adanya KUR UMKM diharapkan dapat memperoleh modal usaha tanpa harus memberikan jaminan yang berat.
Nantinya, anggaran Rp300 triliun untuk KUR UMKM itu disebar ke 46 bank terdiri bank himbara, daerah, dan swasta.
Beberapa kabar baik berkaitan KUR, yakni pertama, jika anggaran yang dipinjam berkisar Rp100 juta atau lebih kecil maka tidak perlu mamakai agunan.
Kedua jika anggaran atau dana yang dipinjam itu adalah Rp50 juta atau lebih kecil dari itu maka tidak perlu memakai NPWP
Selain itu suku bunga yang rendah menjadi keunggulan utama program ini sehingga aka nada banyak UMKM yang tertarik mengajukannya.
Sementara itu Ketua Komisi VII DPR, Saleh Partaonan Daulay, merespons bahwa anggaran KUR Rp300 triliun itu harus dimanfaatkan untuk kepentingan pelaku UMKM dan juga memberi kemanfaatan bagi masyarakat di sekitarnya.
Jika UMKM berkembang, Saleh meyakini, lapangan pekerjaan baru akan terbuka lebar untuk masyarakat. Hal itu, sekaligus bisa menekan angka pengangguran di Indonesia.
“Jika UMKM-nya berkembang, ya mungkin atau diharapkan bisa mendatangkan lapangan pekerjaan pada masyarakat di sekitarnya. Atau paling tidak uang yang ada, yang dipakai oleh UMKM tersebut bisa beredar di sekitar lingkungan masyarakat mereka,” ucapnya.
Jika semua itu berjalan sesuai harapannya, kata Saleh, perekonomian masyarakat akan semakin makmur dan membaik.
“Artinya kalau beredaran uang itu banyak di lingkungan sekitar mereka, maka artinya kerekonomian kita bisa berjalan dengan baik,” ujarnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)