LUMAJANG, LINGKAR – Seorang wisatawan asal Belanda, Smith, menghabiskan waktu selama satu bulan untuk mengeksplorasi keindahan alam Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Ia mengaku terpesona dengan lanskap alam yang menurutnya memiliki kemiripan dengan keindahan Swiss.
“Saya takjub dengan lanskap yang disuguhkan wisata alam di Lumajang, sangat memukau dan mengingatkan saya pada keindahan Swiss,” ujar Smith di Lumajang, Minggu.
Selama di Lumajang, Smith menjelajahi berbagai destinasi wisata, termasuk kawasan Pronojiwo dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Tak hanya pegunungan yang megah, ia juga terkesan dengan keberagaman flora di daerah tersebut, seperti tanaman pakis dan tumbuhan khas pegunungan lainnya yang semakin memperindah pemandangan.
Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, merasa bangga atas apresiasi wisatawan asing terhadap keindahan alam di daerahnya.
“Lumajang secara geografis diapit oleh tiga gunung berapi, yakni Gunung Semeru, Gunung Bromo, dan Gunung Lemongan. Keberadaan gunung-gunung ini menciptakan lanskap unik yang menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara,” katanya.
Ia menegaskan bahwa potensi alam Lumajang harus dikelola secara bijaksana agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan masyarakat.
“Keindahan alam yang kita miliki adalah anugerah yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan bijak. Pengelolaan yang berkelanjutan akan membuka lebih banyak peluang ekonomi bagi masyarakat, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem,” tambahnya.
Selain wisata alam, Indah Wahyuni juga menyoroti pentingnya mengembangkan wisata budaya yang melibatkan masyarakat lokal agar wisatawan mendapatkan pengalaman yang lebih autentik.
“Wisata budaya dapat meningkatkan daya tarik Lumajang sebagai destinasi wisata internasional. Interaksi langsung dengan masyarakat dan budaya lokal akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan,” ujarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pemkab Lumajang terus mempromosikan potensi wisatanya, mulai dari wisata alam, petualangan, hingga budaya. Pihaknya juga berkomitmen mengembangkan konsep pariwisata berkelanjutan yang tidak hanya berdampak positif pada ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian alam. (RARA – LINGKAR)