SEMARANG, Lingkar.news – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, terbuka terkait wacana pemekaran Jawa Tengah menjadi beberapa provinsi.
Luthfi mengatakan pemekaran wilayah tidak masalah selama tidak mengganggu stabilitas ekonomi daerah. Namun untuk saat ini, hal tersebut masih berupa wacana dan belum ada keputusan konkret.
“Selama tidak mengganggu kestabilan ekonomi, kami terbuka terhadap pemekaran. Tapi semua harus melalui kajian yang matang,” ujar Luthfi.
Menurut Luthfi, pembentukan provinsi maupun kabupaten baru harus mempertimbangkan dampak jangka panjang, terutama terhadap kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi daerah.
“Dan itu juga masih wacana, kok, belum sampai ke arah sana,” katanya.
Peluang Pemekaran Jawa Tengah Jadi 4 Provinsi, Ini Kata Pemprov
Sementara itu Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jateng belum memiliki rencana maupun urgensi pemekaran wilayah.
“Kami tidak sedang berpikir ke arah itu. Belum ada instruksi dari pemerintah pusat, jadi biarlah ini menjadi kajian ilmiah para akademisi,” ujar Sujarwanto.
Isu pemekaran Jawa Tengah sebelumnya mencuat dari berbagai kajian ilmiah yang melibatkan sejumlah perguruan tinggi seperti Undip, UNS, dan Unsoed. Hal ini juga sempat dibahas
Senator DPD RI Abdul Kholik dalam sebuah diskusi di Brebes.
Abdul Kholik mendorong pemekaran Provinsi Jateng dengan memberikan kajian berbasis data, termasuk bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi, seperti Undip, UNS, Unsoed, dan lainnya.
Pada forum itu, Jateng diusulkan dibagi menjadi tiga hingga empat provinsi, yakni Provinsi Banyumasan, Provinsi Muria Raya atau Jawa Utara, Provinsi Daerah Istimewa Surakarta, dan Provinsi Jateng. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkar.news)