Lingkar.news – Lembaga survei Aksara Research and Consulting merilis hasil survei terkini yang menunjukkan cukup tingginya antusiasme kaum muda (usia 17-39 tahun) untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024 mendatang.
Sebanyak 70,7 persen responden menyatakan akan menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2024. Sementara, jumlah responden yang menyatakan tidak akan menggunakan hak pilihnya hanya 5,1 persen.
Namun, jumlah anak muda yang belum menentukan sikap cukup tinggi, yaitu 24,2 persen. Artinya, hampir sepertiga anak muda Indonesia masih massa mengambang.
Diperdebatkan Jelang Pemilu 2024, Ini Perbedaan Sistem Proporsional Terbuka dan Tertutup
Sikap pasif kaum muda akan menjadi proses pelemahan demokrasi. Hal ini karena kaum muda merupakan individu yang sangat kritis dalam menganalisis regulasi dan peka akan pemimpin yang tepat untuk negaranya.
Satu-satunya cara agar bisa lebih paham politik adalah dengan terlibat. Kita tidak bisa hanya duduk diam lalu berharap negara akan baik-baik saja.
Walaupun Pemilu 2024 masih lama dilaksanakan, tapi penting sekali untuk kita melek politik dari sekarang. Entah itu untuk yang sudah cukup umur untuk nyoblos atau pun masih belum cukup umur.
Menyongsong Pemilu 2024, Pesta Demokrasi yang Digelar Serentak
Berikut ini beberapa alasan bahwa anak muda harus melek politik.
1. Generasi penerus
Kita bisa ikut terjun ke dunia politik di masa depan untuk membantu Negara Indonesia menjadi Negara yang lebih baik dan lebih maju.
Kita semua yang saat ini masih muda, bukan tidak mungkin akan menjadi salah satu calon pemimpin masa depan Indonesia.
Dengan melek politik, kita bisa memberikan ide dan gagasan yang bermanfaat untuk disalurkan dengan cara yang tepat.
Tak hanya itu, kita juga mampu menghindari segala bentuk provokatif dari sekelompok orang yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia.
2. Menentukan pemimpin yang berkualitas
Bagi kita para pemuda, pemilu adalah peluang besar untuk ikut berpartisipasi dalam menentukan pemimpin yang berkualitas.
Memilih pemimpin dan wakil rakyat bukan suatu undian. Harus dilandasi dengan pengetahuan kita dan pertimbangan yang matang untuk memilih.
Oleh karena itu, kita harus melek politik supaya tidak mudah terpengaruh oleh hoaks, dan logika akan selalu dikedepankan jika kita melek politik.
3. Mengawasi kebijakan publik
Kita tidak harus menjadi politikus agar melek politik. Melek politik yang dimaksud adalah kita harus mengerti kebijakan publik.
Kita harus bisa memastikan kebijakan publik yang dikeluarkan oleh para politisi itu memiliki sifat peduli kepada bangsa Indonesia.
Tatanan politik berpengaruh terhadap kebijakan publik seperti kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Kita juga dapat menyerukan ide-ide brilian nan segar yang sesuai dengan zaman sekarang.
Pengawasan terhadap kebijakan publik itulah tugas kita sebagai rakyat. Bagaimana caranya kita mengawasi kebijakan publik jika tidak melek politik?.
Oleh karena itu, penting sekali pemuda untuk melek politik, agar bisa mengawasi kebijakan publik dan para politikus.
4. Menambah pengetahuan
Bagi mahasiswa, keterlibatan politik bisa dimulai dengan aktif dalam organisasi kampus, misalnya pemilihan ketua BEM.
Mahasiswa yang aktif dalam organisasi kampus juga berarti ikut berkontribusi untuk pengembangan organisasi.
Dengan melek politik, kita bisa membantu Indonesia menentukan pemimpin, memperbaiki kesalahan masa lalu, berlatih berpikir kritis, dan meningkatkan toleransi.
Itulah beberapa alasan bahwa anak muda harus melek politik. Nasib Indonesia yang akan datang ada di tangan para pemuda, oleh sebab itu melek politik sangat penting khususnya bagi para pemuda. (Lingkar Network | Lingkar.news)