JAKARTA, Lingkar.news – Partai Golkar turut memberikan respons terkait isu pemazulan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Sebelumnya desakan pemakzulan wapres muncul dari Forum Purnawirawan yang menyampaikan delapan poin tuntutan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), salah satunya menyerukan pergantian Gibran melalui mekanisme MPR.
Terkaiit isu tersebut, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Muhammad Sarmuji menegaskan bahwa tidak ada dasar konstitusional untuk memakzulkan Wapres Gibran.
Sarmuji menyatakan proses pemilihan Gibran sebagai Wakil Presiden telah sah secara hukum dan mendapat dukungan mayoritas rakyat Indonesia.
“Mas Gibran terpilih secara konstitusional melalui pemilihan presiden dan wakil presiden, dipilih oleh 58 persen rakyat Indonesia secara konstitusional, disahkan oleh Mahkamah Konstitusi,” kata Sarmuji saat ditemui awak media di kawasan Gatot Subroto, Jakarta pada Rabu, 7 Mei 2025 malam.
Menurut Sarmuji, tidak ada pelanggaran oleh Gibran yang dapat menjadi alasan pemakzulan.
“Jadi, sampai saat ini pintu pemakzulan secara konstitusional masih tertutup,” ujarnya.
Pernyataan Sarmuji disampaikan merespons wacana pemakzulan Gibran yang sempat mencuat dalam sejumlah forum publik dan diskusi politik.
Isu ini bergulir seiring sorotan terhadap keterlibatan Gibran pada Pilpres 2024 usai putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai syarat usia capres-cawapres.
Dalam putusan Nomor 90/PUU-XXI/2023, MK menyatakan bahwa seseorang yang belum berusia 40 tahun tetap dapat mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden jika pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah.
Putusan ini membuka jalan bagi Gibran, yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Solo, untuk maju pada Pilpres 2024, meskipun usianya belum genap 40 tahun. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)