JAKARTA, Lingkar.news – Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khoeron, mengklarifikasi video dirinya yang menandatangani sebuah dokumen dan menerima amplop coklat saat rapat dengar bersama Pertamina pada Senin, 10 Maret 2025.
Cuplikan video tersebut viral di media sosial dan menimbulkan tafsiran liar dari warganet sehingga diperlukan klarifikasi dari pihak yang bersangkutan.
Banyaknya komentar dari warganet itu kemudian diklarifikasi Herman Khoeron dalam rapat dengar pendapat bersama PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina Hulu Negeri pada Rabu, 12 Maret 2025.
Herman mengaku kejadian amplop cokelat pada Senin, 10 Maret 2025 itu karena pihaknya belum mengambil SPPD (surat perintah perjalanan dinas) yang sudah dilaksanakan pekan lalu.
“Karena saya juga pimpinan badan akuntabilitas keuangan negara yang saya juga harus bertugas di sana, maka saya tidak pernah ada pemikiran jelek, saya menandatangani di sini dan saya terima SPPD saya di meja sini, gitu,” terangnya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube TVR Parlemen, Kamis, 13 Maret 2025.
Pihaknya menyatakan bahwa komentar warganet perlu diluruskan agar tidak menimbulkan tafsir liar lainnya.
“Di medsos dibuatkan seolah-olah terjadi rapat dengan sesuatu hal yang disebutkan oleh mereka itu. Menurut saya adalah fitnah yang keji. Pada waktu rapat kita dengan mereka tantangannya memang berat gitu ya, tapi menurut saya biarkanlah,” jelasnya.
Dia juga mengaku telah memberikan klarifikasi melalui akun media sosialnya baik di TikTok dan X bahwa narasi dalam video viral itu tidak benar. Menurutnya SPPD adalah hak setiap anggota.
“Karena, ya, enggak mungkin juga saya tanda tangan dan lain sebagainya di sini. Saya, ya, biasa-biasa aja menanggapi hal itu. Itu (SPPD) adalah hak yang harus diterima oleh seluruh anggota yang tidak perlu ditutup-tutupi,” jelasnya.
Dia pun mengingatkan kepada pembuat video tersebut agar menghapusnya karena informasi yang disampaikan adalah fitnah.
“Siapapun pembuat video itu harap Anda hapus dan karena itu adalah fitnah dan saya juga mempertimbangkan kalau ini menyangkut persoalan Komisi VI, bukan hanya persoalan kejadian itu. Oleh karen itu saya siap melawan gitu ya karena tidak ada hal-hal yang seperti apa yang dituduhkan. Itu adalah fitnah, ya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkar.news)