DEMAK, Lingkar.news – Dinas Pariwisata (Dinparta) Kabupaten Demak menggelar “Dialog Revitalisasi Wisata Religi Kabupaten Demak”, Sabtu, 28 September 2024. Kegiatan bertajuk Renaisance Demak Manapaki Kembali Kejayaan itu bertujuan untuk mendengar masukan dari para pakar terkait revitalisasi yang akan dilakukan pada sejumlah wisata religi di Demak. Sekaligus megnembalikan ruh Demak sebagai Kota Wali.
Adapun wisata religi yang kemungkinan akan direvitalisasi yakni “Segitiga Emas”. Yakni Masjid Agung Demak, Makam Sunan Kalijaga, dan area parkir Tembiring Jogo Indah.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Demak Ali Makhsun menyebut, rencana revitalisasi itu bisa menjadi langkah untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan warga dari sektor pariwisata.
Uji Masterplan Segitiga Emas Wisata Demak, Dinparta Minta Stakeholder Beri Masukan
Menurutnya, salah satu wisata religi yang berpotensi untuk meningkatkan kesadaran akan sejarah agama Islam adalah Masjid Agung Demak peninggalan Sunan Kalijaga.
“Demak di masa kesultanan pernah jadi pusat politik, penyebaran agama Islam, dan perdagangan serta budaya di Nusantara. Dan keunggulan yang tidak dimiliki wilayah lain. Dengan adanya kolaborasi antara sejarah dan budaya, bukan tidak mungkin bisa menjadi peningkatan ekonomi warga,” paparnya.
Sementara itu Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Lingkungan Undip, Sri Puryono menilai, Demak merupakan magnet utama dalam sejarah Indonesia. Selain soal keislaman, tapi juga peradaban budaya dan perdagangan di Nusantara.
Sedangkan Dosen Ilmu Seni dan Arsitektur Islam UNI Walisongo Semarang, Totok Roesmanto mengingatkan, jika ada revitalisasi wisata di Demak maka harus menunjang kemudahan wisatawan untuk menikmati wisata itu.
“Revitalisasi harus menunjang banyak hal. Terutama soal infrastruktur yang harus memperhatikan para wisatawan dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai,” paparnya.
“Dengan kemudahan akses, tentunya akan menarik banyak wisatawan karena merasa dimanjakan dan dimudahkan,” imbuhnya.
Dinparta Demak akan Revitalisasi Kawasan Segitiga Emas Wisata Budaya
Di sisi lain, Dosen FISIP UNdip Yuwanto berpendapat bahwa upaya revitalisasi wisata religi untuk mengungkit ekonomi dan menonjolkan identitas perlu konsep besar.
“Pemerintah sebagai aktor utama dan harus bisa kolaboratif menggandeng stakeholder yang ada sehingga konsep bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.
Untuk itu, menurutnya perlu ada perluasan terhadap leading sektor yang saling berkaitan. Misal Dinas Pendidikan yang bisa membuat program agar para siswa berkunjung dan menggali potensi sejarah di Demak.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinparta Kabupaten Demak Endah Cahya Rini menyebut bahwa revitalisasi wisata religi nantinya tak hanya fokus pada penataan fisik bangunan. Tapi juga pengembangan ekonomi.
“Masjid Agung Demak tidak hanya merupakan mahkota dari Kota Demak tetapi juga simbol penting dari sejarah Islam. Kami bertekad menjaga dan meningkatkan area ini sebagai pusat aktivitas spiritual dan wisata religi,” kata Endah. (Lingkar Network | Lingkar.news)