BANYUMAS, Lingkar.news – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, berencana mengembangkan empat daerah Eks Keresidenan Banyumas, meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap, menjadi wilayah aglomerasi.
Rencana aglomerasi Banyumas itu, kata Gubernur Luthfi, bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi baru.
“Kita akan buat aglomerasi Banyumas, untuk menumbuhkan ekonomi baru. Membangun Eks Keresidenan Banyumas tidak bisa sendiri-sendiri. Harus koordinasi dengan kabupaten lainnya,” ucapnya saat memimpin Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Keresidenan Banyumas di Aula Menara Teratai, Purwokerto, Kabupaten Banyumas pada Jumat, 2 Mei 2025.
Gubernur menyebutkan banyak potensi di wilayah Eks Keresidenan Banyumas yang bisa dioptimalkan. Menurutnya, setiap daerah memiliki keunggulan masing-masing. Misalnya di Kabupaten Cilacap terkait dengan pengelolaan sampah menggunakan refuse derived fuel (RDF) untuk suplai pabrik semen. Sementara di daerah lain ada potensi wisata, ekonomi, dan lainnya.
“Banyak potensi yang musti digarap, potensi desa banyak, wisata juga banyak. Jadi banyak yang bisa kita kerjakan,” ungkapnya.
Potensi-potensi itu akan lebih mudah dimaksimalkan ketika ada koordinasi antardaerah, bahkan koordinasinya harus dilakukan sampai ke tingkat desa. Tak hanya itu, kata Gubernur, spirit kebersamaan dalam membangun wilayah berbasis desa harus dikedepankan.
Musrenbangwil yang digelar Eks Keresidenan Banyumas merupakan musyawarah terakhir sebelum dibahas di tingkat provinsi.
Forum ini menjadi sarana untuk berbelanja masalah di tiap daerah, sehingga bisa dijadikan acuan dalam menentukan program dan kebijakan pembangunan Jateng di masa yang akan datang.
“Musrenbang kali ini adalah belanja masalah (untuk) tahun 2026. Kerangka dasarnya adalah menjadikan Jateng sebagai lumbung pangan nasional atau swasembada pangan,” katanya. (Lingkar Network | Lingkar.news)