DEMAK, Lingkar.news – Benda-benda bersejarah peninggalan para wali dan kerajaan Islam terdahulu banyak tersimpan di Museum Masjid Agung Demak yang berlokasi di kawasan pusat Kota Wali.
Salah satu benda bersejarah pada zaman penyebaran agama Islam di Demak adalah manuskrip berupa mushaf Al-Qur’an dan kitab-kitab yang tersimpan rapi di dalam lemari kaca berbentuk balok.
Husni Mubarok, petugas sekaligus penjaga Museum Masjid Agung Demak menjelaskan bahwa dintara belasan manuskrip Alqur’an tersebut ada manuskrip yang ditulis tangan secara langsung oleh Raden Maulana Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang. Mushaf dari Al-Qur’an itu kebanyakan ditemukan di atap Masjid Agung Demak.
“Manuskrip Al-Qur’an dan Kitab Tulisan tangan, dulu kebanyakan ditemukan di atas lantai dua masjid. Dan yang pojok bawah dipercaya sebagai tulisan tangan dari Sunan Bonang, Tafsir Jalalain Juz 15-30. Dan yang lain dipercaya tulisan tangan para santri Masjid Agung Demak terdahulu,” jelas Husni belum lama ini.
Menilik Museum Glagah Wangi yang Simpan Benda Peninggalan Kerajaan Demak
Manuskrip yang ditulis Sunan Bonang itu ditulis menggunakan tinta hitam dan merah, tinta merah digunakan untuk menuliskan lafal bismillahirrahmanirrahim dan ayat-ayat Al-Qur’an yang lain, sedangkan tinta hitam digunakan untuk menuliskan makna ayat.
Manuskrip dengan ukuran 34×21 dan ukuran teks 20×12 ini memiliki sampul yang masih utuh, hanya saja beberapa lembar naskah mulai tampak geripis terutama di bagian pinggiran.
Namun hal itu tidak menimbulkan masalah, sebab dilihat dari segi umur naskah yang terbilang cukup lama tersebut, teks Al-Qur’an di dalamnya masih bisa terbaca dengan jelas.
“Ini iluminasi bentuknya juga sangat unik dan bagus sekali,” ujarnya.
Husni menerangkan bahwa manuskrip Al-Qur’an tulisan tangan Sunan Bonang diperkirakan berusia berkisar 445 tahun.
“Ini selesai ditulis oleh Sunan Bonang dipercaya pada tahun 1000 Hijriyah dan selesai waktu matahari terbit, jadi sekarang sudah 1445 Hijriyah berarti kurang lebih sudah 445 tahun. Ini kertasnya dari luar, kebanyakan dari Mumbai, India,” terang Husni. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)