PURWAKARTA, Lingkar.news – Satu orang meninggal dunia dan satu rumah tertimbun akibat tebing yang mengalami longsor di Purwakarta, Jawa Barat. Peristiwa tersebut tepatnya terjadi di Kampung Cinangsi, Desa Cisalada, Kecamatan Jatiluhur.
“Korban meninggal dunia adalah anak-anak yang berusia 8 tahun atas nama Fahri Ibrahim,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, Juddy Herdiana, pada Sabtu, 10 Desember 2022.
Korban meninggal dunia setelah sempat tertimbun longsoran dan material bangunan.
2 Rumah Alami Rusak Berat Akibat Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi
Saat peristiwa terjadi, korban yang sedang mandi tiba-tiba tertimpa longsoran tanah dari sebuah tebing di bagian belakang rumahnya.
Juddy menyampaikan, bencana longsor terjadi pada Jumat, 9 Desember 2022 petang, saat hujan deras mengguyur wilayah Jatiluhur dan sekitarnya.
Sesuai dengan laporan yang disampaikan BPBD setempat, selain mengakibatkan seorang anak meninggal dunia, longsor di Desa Cisalada itu juga mengakibatkan rumah bagian dapur warga milik Abdul Rojak tertimbun longsoran tanah.
“Akibat kejadian itu, keluarga bapak Abdul Rojak mengungsi ke rumah saudaranya,” tambahnya.
Juddy menyebutkan, longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas yang tinggi dan struktur tanah di daerah tersebut yang kondisinya labil.
Atas kejadian tersebut, tim BPBD Purwakarta langsung ke lokasi untuk menangani dampak longsor.
Ia menyebutkan, saat ini sebagian material longsoran sudah dibersihkan petugas bersama masyarakat setempat.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika sebelumnya menyampaikan, dari pemetaan wilayah potensi gerakan tanah daerah rawan bencana di Purwakarta menunjukkan tidak ada satupun kecamatan yang berada pada zona rendah. Semuanya rata-rata berada di zona menengah sampai tinggi.
“Hal ini harus mendapat perhatian lebih, upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah harus bersinergi dengan kepedulian masyarakat yang sadar terhadap potensi bencana di wilayahnya masing-masing,” kata Anne.
Untuk potensi bencana di Purwakarta di antaranya banjir, puting beliung, tanah longsor, kekeringan dan yang paling banyak adalah kebakaran. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)