TANGERANG, Lingkar.news – Seorang warga asal Kota Tangerang, Banten, bernama Efendi protes kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di tengah kegiatan peninjauan pendistribusian di pangkalan gas LPG 3 kg bersubsidi di daerah itu.
Berdasarkan rekaman video berdurasi 1:45 menit yang diterima di Tangerang, Selasa, 4 Februari 2025 menunjukkan aksi protes yang dilakukan seorang pria saat Menteri Bahlil menjelaskan penjualan yang kembali normal dan akan ada di pengecer yang seluruhnya berstatus Sub-Pangkalan Gas.
“Jangan bikin susah warga, jangan bikin kebijakan yang menyusahkan warga, kami harga mahal sedikit enggak apa-apa yang penting gampang dapatnya!,” ucap Efendi.
Situasi tersebut, menjadi perhatian semua orang yang sedang ada di lokasi termasuk tim protokoler dari Menteri ESDM. Bahkan petugas keamanan dari kepolisian setempat mencoba membantu menenangkan warga tersebut.
Dalam hal ini, Efendi kembali menyampaikan keluhannya dan protesnya kepada Bahlil dengan menyayangkan adanya kebijakan pemerintah yang seolah tidak memihak ke masyarakat kecil.
“Etikanya tidak ada. Tidak dibenarkan gini pejabat, bukan memihak ke rakyat. Coba lihat segini ngantre. Kenapa mempersulit rakyat sendiri! Mau seperti apa? Mau seperti apa maunya?” katanya.
Dalam situasi itu, pihak protokol hingga petugas mencoba menenangkan warga tersebut. Bahkan, langsung mengamankan tabung gas yang dibawa warga yang protes itu.
Kemudian setelah selesai menyampaikan aspirasinya, dalam kesempatan itu Bahlil pun langsung memberikan penjelasan bahwa pemerintah berkewajiban mengontrol pelaksanaan subsidi agar bisa tepat sasaran sehingga dilakukan penataan penjualan tersebut.
“Makanya Bapak tidak perlu khawatir, sekarang pengecer kita naikkan statusnya menjadi subpangkalan supaya lebih dekat dengan bapak-bapak dengan harga tetap Rp19 ribu, atau maksimal Rp20 ribu, supaya bisa negara kontrol agar tidak ada lagi yang menyalahgunakan LPG subsidi,” kata Bahlil.
Menteri ESDM pada saat itu juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan dan keresahan yang membuat gaduh dalam beberapa pekan terakhir ini.
“Mohon maaf ibu ngantre panjang. Inshaallah besok sudah kembali normal. Mohon maaf Ibu,” katanya.
Bahlil mengatakan pihaknya tengah mengembalikan dan mengubah status para pengecer menjadi pangkalan. Nantinya harganya akan dipantau dan sesuai HET.
“Kita ubah statusnya menjadi sub pangkalan, jadi sudah normal sudah bisa beli lagi di tempat. Cuma harganya kita tata, ya,” ujar dia. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)