PATI, Lingkar.news – Beredarnya Surat Keputusan DPP PKB Nomor 34625/DPP/01/VIII/2024 yang ditandatangani oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Sekjen PKB Hasanuddin Wahid untuk Sudewo-Chandra maju sebagai Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pati dalam Pilkada Pati 2024, per tanggal 13 Agustus 2024, telah beredar viral di media sosial. Meski demikian, DPC PKB Pati mengaku belum menerima salinan atau perintah terkait rekomendasi itu.
“DPC belum menerima salinan atau perintah terkait rekom, jadi kami menganggap belum ada rekom yang turun ke DPC,” terang Ketua DPC PKB Bambang Susilo secara tertulis pada Rabu, 21 Agustus 2024 malam.
Bambang mengaku belum menerima surat keputusan tersebut dan belum dapat perintah apa pun dari DPP untuk mendukung salah satu paslon di Pilkada Pati.
“Memang itu sudah viral, tapi DPC PKB Pati belum menerima perintah apa pun terkait rekom,” terangnya.
Pilkada Pati 2024, PKB dan PPP Diharap Bisa Usung Calon dari NU
Terkait apakah surat rekomendasi itu asli atau palsu, pria yang juga menjabat Ketua Komisi D DPRD Pati itu mengaku kurang tahu.
“Kami kurang tahu, karena kami belum menerima tembusan secara resmi dari DPP,” imbuhnya.
Sebelumnya Bambang menjelaskan, sebagai Ketua DPC PKB Pati, pihaknya telah mengusulkan sejumlah nama kader PKB yang potensial untuk mengarungi Pilkada Pati, dengan harapan PKB Pati bisa mengusung calon yang lahir dari kader partai dan merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
“NU yang membidani PKB. Jadi kami berusaha mengakomodir suara-suara dari teman-teman NU,” jelasnya.
Ia pun menyebut sejumlah nama kader PKB potensial yang telah diusulkan ke DPW PKB Jateng. Di antaranya: Moh Zen Adv, Muhammadun, dan Muntamah.
Di luar nama-nama kader NU, Bambang Susilo juga menyebut sejumlah nama bakal calon bupati Pati yang mendaftar lewat PKB, yang juga merupakan warga NU meski bukan dari unsur struktural partai.
Pengamat Sebut Rekom Sudewo-Chandra di Pilbup Pati Bisa Berubah saat Injury Time
Terlebih jauh sebelum geliat Pilkada Pati terasa, dari kalangan NU sendiri telah melambungkan tagar #WayaheWongNUMimpinPati di berbagai media sosial.
“Jadi itu yang kami anggap potensial, tapi nanti tidak menutup kemungkinan kader-kader nonstruktural. Karena memang kami sepakat wayahhe wong NU mimpin Pati,” imbuhnya.
Ia tak menampik, nama Camat Dukuhseti Agus Sunarko masuk dalam daftar kandidat calon yang masuk representasi warga Nahdliyin dan bisa mewakili NU dalam kontestasi.
“Saya kira masuk (representasi tokoh NU) karena Pak Agus ini sendiri ‘kan pengurus salah satu yayasan di Pati dan Pak Kiai kami masuk di sana. Dari ibadah amaliahnya juga kita tahu, ini NU, nonstruktural, gitu,” lanjutnya.
Meski demikian, ia menyadari untuk mengusung calon tidak cukup hanya potensial dari segi kemampuan, melainkan juga harus potensial dari sisi-sisi lain.
“Kita mengusung ini ‘kan tidak cukup potensial (kemampuan) saja, melainkan menyeluruh. Harus ada finansial yang cukup, tim yang siap, elektabilitas yang cukup. Kita harus berhitung, kita majukan kader dengan biaya tinggi, kalah, ‘kan ya rugi dan kasihan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nailin R.A – Lingkar.news)