KABUPATEN TANAH DATAR, Lingkar.news – Calon Presiden (Capres) Nomor urut 1 Anies Baswedan meyakini masyarakat semakin cerdas menyikapi praktik politik uang yang berpotensi terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Eks Rektor Universitas Paramadina tersebut juga menegaskan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) lebih banyak mengedepankan dialog publik dalam merebut hati konstituen.
“Kami percaya rakyat Indonesia memiliki pengalaman dalam menjalani pemilihan umum. Jadi rakyat sudah tahu persis, pribadi yang membawa uang banyak dan membagikannya,” kata Anies Baswedan pada kegiatan bertajuk “Desak Anies” di Lapangan Cindua Mato, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, pada Rabu, 3 Januari 2024.
Menurut eks Gubernur DKI Jakarta tersebut, calon pemimpin yang menggunakan strategi politik uang untuk mencapai tujuannya maka ketika terpilih berpotensi besar menyalahgunakan wewenang yang dimandatkan masyarakat.
Saat ini, sambung dia, pilihan berada di tangan rakyat apakah memilih calon yang menggunakan politik uang atau calon pemimpin yang berorientasi pada kepentingan rakyat tanpa praktik politik uang.
Terkait netralitas aparatur negara dalam pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan, Anies berpandangan saat ini menjadi ujian tersendiri bagi setiap pemimpin di masing-masing instansi untuk menegakkan aturan.
“Ini juga ujian bagi pemimpin. Kalau pemimpinnya memberikan sanksi artinya itu tidak boleh,” ujarnya.
Ia menambahkan komitmen netralitas setiap aparatur negara harus terus dikedepankan untuk menyukseskan penyelenggaraan pemilu yang berintegritas. (Lingkar Network | Ant – Koran Lingkar)