PESONA – Lingkar.news, aktif di dunia literasi tak menghalangi Setia Wahyu Utami untuk mengurus perpustakaan desa, tetapi tentang hobinya dalam mengisi suara dalam video atau populernya dubbing.
Gadis yang tercatat sebagai warga Desa Kuangsan RT 02 / RW 01, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah ini kesehariannya menjadi penyiar radio dan pengisi suara iklan.
Di usianya yang baru 23 tahun, gadis yang akrab disapa Yuutachi ini menceritakan pengalamannya men-dubbing, khususnya dubbing karakter kartun dan anime. Pertama kali ia terjun ke dunia ini pada tahun 2019 lalu.
“Dubbing pertamaku itu di film Frozen. Aku mengisi dubbing suara Ana sama Elsa kecil,” ujarnya.
Saat ditanya kok bisa suka dubbing kartun dan anime? Yuuta menuturkan dulu berawal dari suka nonton anime, akhirnya mencoba menirukan suara-suara karakter dalam film anime itu.
“Nah pas tahu suara aku cocok, langsung jadi ketagihan deh,” imbuhnya.
Hasil dubbingnya selalu di-posting di akun media sosialnya. Dari sanalah banyak yang merespons positif.
Respon di medsos itulah yang menjadi sesuatu tak terlupakan dan memotivasinya.
“Kalau ngepost video dubbing di medsos tuh banyak yang komen positif, bilang suaranya kawaii, lucu, cocok jadi suara kartun di TV. Dengan komentar itu aku jadi tambah semangat upgrade skill dubbing,” tambahnya.
Seiring berjalannya waktu dan seringnya memposting hasil dubbing-nya, akhirnya ada pihak yang menawarkan kerja sama untuk mengisi suara tokoh serial komik motion. Tak hanya untuk mengisi film kartun, tapi ada juga yang mengajaknya untuk mengisi suara iklan di luar tempatnya bekerja. Di sisi lain ada karakter yang diakuinya sulit untuk di-dubbing Yuuta. Ia menyebut karakter MILF atau orang dewasa, yang mungkin tidak cocok dengan tipe suaranya. Sementara yang belum kesampaian yaitu mendubbing suara karakter kartun Pororo, Hongshi, Hongbi, Jadoo dan Naruto. (Koran Lingkar – Lingkar.news)