PATI, LINGKAR – Akibat jalan berlubang dan menelan korban jiwa, warga pun berinisiatif memperbaiki jalan rusak dengan swadaya. Jalan berlubang yang sering dihindari oleh pengendara dan tak jarang menimbulkan kecelakaan di ruas jalan alternatif Winong-Pati turut Dusun Botok, Desa Bumiharjo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, itu pun diurug warga dengan tanah padas.
Kepala Desa Bumiharjo, Agus Pujo Hariyanto mengatakan, jika jalan ke arah Pasar Hewan ke Gempolsari itu sebelumnya telah menelan korban jiwa.
“Jadi kemarin terdapat lubang, maka dari pemuda karang taruna ada insiatif ngurug pakai batu padas. Dan kebetulan ada sisa urugan jalan. Sedangkan untuk sisi sebelah barat desa itu kemarin mau diurug sekalian, tetapi karena hujan, baru hari ini dilakukan,” Kades Bumiharjo, Senin (27/2).
Sebagai informasi, telah terjadi kecelakaan maut di ruas jalan tersebut ketika korban menghindari lubang. Agus juga mengungkapkan jika jalan berlubang semenjak musim hujan, utamanya semenjak banjir bulan Desember 2022 lalu.
Pj Bupati Jepara Minta DPUPR Segera Perbaiki Jalan Rusak di Kecamatan Kalinyamatan
“Itu murni inisiatif Karang Taruna. Dari pemerintah desa masih konsentrasi di jalan desa, karena banyak jalan desa yang berlubang juga di area lain. Untuk masalah rambu hati-hati dari pemuda mau dibikinkan banner, tapi belum tahu kelanjutannya seperti apa. Ini sementara tidak ada di area sana,” tegasnya.
Sementara itu ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan (DPUTR) Pati, Riyoso, ke depan tetap akan ada perbaikan. Melihat kondisi cuaca dengan curah hujan masih tinggi, pihaknya mengungkap jika belum bisa melakukan eksekusi.
“Seperti yang kami sampaikan, dengan kondisi cuaca seperti ini belum bisa eksekusi. Kita menunggu waktu yang tepat untuk nanti bisa lakukan perbaikan, dan kita menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia,” tuturnya.
Di waktu yang sama, DPUTR Pati mengadakan Sosialisasi Bantuan Keuangan untuk Pembangunan Sarana dan Prasarana (Sarpras) Perdesaan Tahun 2023 di Pendopo Kabupaten Pati. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD, Sekretaris Daerah, Plt Kepala DPUTR, Kepala BPKAD, Kepala Inspektorat, dinas-dinas terkait dan seluruh camat serta kepala desa se-Kabupaten Pati.
Butuh Penanganan Segera, Sejumlah Ruas Jalan Provinsi di Rembang Rusak
Riyoso menyampaikan bahwa ada tim pengamanan khusus seperti di DPUTR, Bappeda, BPKAD dan lain-lain, tujuannya agar dapat terealisasikan dengan baik. Dan supaya para kades tidak bingung, nantinya mereka juga akan dibekali dengan bimbingan teknis (bimtek) yang akan dilakukan dua kali, sehingga peserta harus mencermati dokumen apa saja yang perlu dipersiapkan.
“Bantuan keuangan yang ada di DPUTR sebanyak Rp 129 miliar 150 juta untuk 318 desa. Sedangkan di DLH ada dua kegiatan senilai Rp 255 juta, lalu Dinporapar Rp 180 juta, dan kegiatan di Disdikbud sejumlah Rp 64 miliar 630 juta,” terangnya.
“Setelah bimtek, desa diharapkan dapat membuat RAB, rencana kerja, dan gambar. Nanti diperiksa DPUTR, sehingga menjadi kewenangan desa. Masalah lama tidaknya tergantung desa,” jelas Riyoso.
Di sisi lain, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro dalam sambutannya menyampaikan bahwa pencairan dan pendistribusian bantuan keuangan ini akan diusahakan sebelum puasa sehingga dapat berjalan lebih cepat. “Apa yang Bapak Ibu akan peroleh nanti, semuanya itu telah dikomunikasikan bersama sejak awal tahun 2022. Mohon Kepala DPUTR untuk harga satuan diteliti lagi, sehingga tidak menimbulkan permasalahan nantinya. Jangan sampai bingung karena yang bertanggung jawab adalah panjenengan semua,” pesannya. (NAILIN RA – KORAN LINGKAR)