BANTUL, Lingkar.news – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan produk MinyaKita yang isinya tidak sesuai takaran seharusnya, beredar di pasar tradisional wilayah daerah itu.
“MinyaKita kemarin ada kekurangan, tapi cuma sedikit beberapa dari seharusnya berisi 1.000 mili liter itu ada yang 985 mililiter, jadi kurang 15 mililiter,” kata Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta saat memantau stok bahan pokok di Pasar Imogiri, Bantul, Kamis, 13 Maret 2025.
Meski demikian, kata dia, temuan produk MinyaKita tidak sesuai takaran seharusnya itu tidak ditemukan di Pasar Imogiri yang menjadi lokasi rutin pemantauan pemerintah daerah.
“Kalau di sini (Pasar Imogiri) tidak ada, tapi kemarin pernah pemerintah daerah mengecek memang ada kekurangan kaitan MinyaKita,” katanya.
Wabup mengatakan, guna mengantisipasi temuan tersebut, pemerintah daerah menugaskan lurah pasar atau yang bertanggung jawab mengelola pasar untuk kemudian memantau secara intens di masing- masing pasar tradisional.
“Kalau untuk sementara ini masih beredar di pasar, belum ditarik. Dan tetap pemerintah daerah juga semangat untuk memantau harga maupun ketersediaan bahan kebutuhan pokok,” katanya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Fenty Yusdayati mengatakan bahwa temuan minyak tidak sesuai takaran dalam kemasan botol tersebut masih dalam batas toleransi.
“Itu minyak yang botolan, jadi dalam botolan satu liter isinya kita lihat 985 mililiter, jadi masih kurang. Tetapi tetap kita laporkan ke pusat kondisi produksi dari produsen CV ini seperti itu,” katanya.
Meski demikian, pihaknya berharap masyarakat tidak perlu risau terhadap temuan tersebut, dikarenakan memang ada produk minyak serupa yang justru takaran lebih dari 1.000 mililiter.
“Itu toleransi masih aman, tapi tetap kita laporkan ke pusat, bahkan ada yang lebih dari 1.000 mililiter, kita tidak tahu, entah itu dari pasarnya sana, atau produsen sana,” katanya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)