GUNUNGKIDUL, Lingkar.news – Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat sejumlah harga bahan pokok mulai naik karena tingginya permintaan masyarakat.
Kepala Seksi Distribusi Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul, Retno Utami mengatakan, setiap menjelang perayaan Natal dan tahun baru (Nataru), permintaan akan bahan pokok mengalami peningkatan. Sehingga mengerek harga pangan tersebut.
“Bahan kebutuhan pokok yang mengalami peningkatan dan saat ini harganya sangat tinggi yakni telur, ayam, bawang merah, dan bawang putih,” kata Retno pada Jumat, 9 Desember 2022.
Kebutuhan Pokok di Kulon Progo Dipastikan Aman Hingga Akhir Tahun
Ia mengatakan bahwa, kenaikan sejumlah harga bahan pokok sudah berlangsung setidaknya dalam sepekan terakhir.
Harga bahan pokok yang tinggi yakni, telur ayam terpantau pada kisaran Rp 30 ribu per kilogram, cabai rawit merah menembus kisaran Rp 50 ribu per kilogram, dan bawang merah Rp 30 ribu per kilogram.
“Tingginya harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan tahun baru memang lumrah terjadi,” jelasnya.
Menurut Retno, harga beras ikut terkerek lantaran persediaan sedang menipis dan belum masa panen. Kondisi ini setidaknya sudah terjadi sejak awal Desember.
Meski begitu, ia menilai kenaikan harga ini masih dalam taraf normal. Persediaan kebutuhan pokok di pasaran secara umum masih mencukupi hingga akhir tahun.
“Sejauh ini tidak ada kelangkaan, kami terus melakukan pemantauan,” tegasnya.
Sementara itu, pedagang sayur di Wonosari, Santi mengatakan harga kebutuhan pokok naik sejak awal Desember. Kenaikan secara bertahap seiring meningkatnya permintaan masyarakat.
Ia mengatakan, setiap Natal dan tahun baru, perantau dari Gunungkidul pulang kampung untuk berlibur, meski tidak banyak seperti saat lebaran.
Ia menambahkan, harga kebutuhan pokok yang tinggi, yakni telur dan bawang merah berkisar Rp 28 ribu sampai Rp 30 ribu, daging ayam Rp 34 ribu, dan cabai rawit merah di atas Rp 45 ribu per kilogram.
“Kami perkirakan harga bahan pokok akan kembali normal satu minggu setelah tahun baru,” pungkasnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)