KULON PROGO, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan stok kebutuhan pokok di wilayah ini aman hingga akhir 2022, meski harga beras sedikit mengalami kenaikan akibat belum ada panen di wilayah ini.
Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana di Kulon Progo mengatakan, kondisi stok ada 20 bahan pokok yang dipantau setiap hari dalam kondisi sangat mencukupi.
“Komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan tipis bila melihat kondisi curah hujan saat ini adalah beras. Beras mengalami kenaikan, tapi stok sangat cukup. Biar petani Kulon Progo senang dengan tingginya harga beras,” tuturnya pada Jumat, 18 November 2022.
Selain itu, kebutuhan pokok yang akan mengalami kenaikan menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 adalah telur dan daging ayam.
“Kenaikan ini dipicu oleh permintaan terhadap komoditas tersebut sangat tinggi. Karena banyak keluarga dari perantauan yang pulang dan wisatawan yang berkunjung di Kulon Progo,” ucapnya.
Untuk itu, Tri Saktiyana mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi borong dan mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan.
“Jangan melakukan aksi borong. Kami jamin ketersediaan kebutuhan pangan mencukupi hingga akhir tahun ini,” imbaunya.
Ia mengatakan di kawasan pesisir selatan di Kulon Progo, komoditas hortikultura panen sepanjang tahun, seperti kacang panjang, terong, cabai, melon, dan semangka.
Begitu juga, beberapa wilayah di Kulon Progo pada Desember hingga Februari akan panen padi, yakni di Kecamatan Panjatan, Galur, Lendah, dan Nanggulan.
“Meski terjadi kenaikan harga, tapi stok mencukupi,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo Sudarna mengatakan harga kebutuhan pokok berdasarkan hasil pemantauan dalam satu minggu terakhir ini, ada beberapa komoditas yang naik dan turun.
Adapun komoditas yang mengalami kenaikan meski tipis, yakni bawang merah naik Rp500 per kilogram dari Rp30.333 menjadi Rp30.833 per kilogram, cabai rawit hijau naik Rp1.000 per kilogram dari Rp28.333 menjadi Rp29.333 per kilogram, daging ayam naik Rp1.833 per kilogram dari Rp29.833 menjadi Rp31.667 per kilogram.
Kemudian harga kebutuhan pokok yang tidak mengalami kenaikan, yakni beras berkisar Rp9.758 hingga Rp10.483 per kilogram. Harga daging sapi stabil pada kisaran Rp130.000 hingga Rp141.000 per kilogram. Komoditas lainnya mengalami penurunan dari Rp100 hingga Rp1.000 per kilogram.
“Harga kebutuhan pokok berdasarkan hasil pemantauan di enam pasar rakyat ada yang naik juga ada yang turun. Kenaikan tipis dan turun pun tipis,” ungkapnya.
Sudarna menjamin stok kebutuhan pokok aman menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Hal ini berdasarkan rapat koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengantisipasi inflasi.
“Stok aman bahkan surplus neracanya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sudarna mengatakan Disdagin Kulon Progo juga mengajukan tambahan kenaikan kuota LPG dan BBM fakultatif untuk mengantisipasi kelangkaan menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
“Sampai saat ini, LPG masih terpenuhi kebutuhan masyarakat. Kita sudah mengajukan penambahan kusta fakultatif ke PT Pertamina Patra Niaga. Hingga saat ini, kami masih menunggu penambahan kuota fakultas LPG untuk Kulon Progo,” tuturnya.
Sementara itu, Kabag Perekonomian Setda Kulon Progo Adnan Widodo mengatakan kebutuhan harian masyarakat di Kulon Progo ada kecenderungan mengalami penurunan, sehingga ketersediaan kebutuhan mengalami kelebihan atau surplus.
Ia mencontohkan kebutuhan harian beras berkisar 90,10 ton sedangkan ketersediaan 117,74 ton, kedelai 16,84 ton sedangkan ketersediaan 18,42 ton. Begitu juga komoditas lainnya, mulai dari jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, telur, dan minyak goreng.
“Harga kebutuhan pokok fluktuatif terkendali,” pungkasnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)