Tulungagung, LINGKAR – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Tulungagung, Jawa Timur, mencatat sekitar empat ribu rumah tidak layak huni (RTLH) belum tersentuh program perbaikan, dan baru 537 RTLH yang diusulkan untuk mendapatkan bantuan renovasi.
Kepala Disperkim Tulungagung Anang Prastitianto, di Tulungagung, Sabtu mengatakan, jumlah usulan yang minim disebabkan masih banyak desa yang belum mengajukan data perbaikan RTLH, meskipun pihaknya telah berulang kali memberikan imbauan.
“Imbauan sudah sering kami sampaikan, tetapi masih banyak desa yang belum meng-input data pengusulan,” ujar Anang.
Ia menambahkan, percepatan penanganan RTLH menjadi salah satu program prioritas pemerintah pusat yang menargetkan perbaikan terhadap tiga juta rumah secara nasional.
Program tersebut terbagi dalam tiga sektor, yakni kawasan perkotaan, perdesaan, dan pesisir.
“Untuk Tulungagung, sektor perdesaan menjadi fokus utama melalui program RTLH,” katanya.
Pada 2025, Pemkab Tulungagung mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk perbaikan 50 RTLH.
Masing-masing rumah akan menerima bantuan senilai Rp20 juta.
Sebanyak 40 unit berasal dari hasil Musrenbang, sedangkan 10 unit lainnya merupakan usulan pokok-pokok pikiran (pokir) anggota legislatif.
“Anggaran sudah disiapkan, tinggal menunggu SK Bupati untuk pelaksanaannya,” ujar Anang. (RARA – LINGKAR)