SEMARANG, Lingkar.news – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah (PWNU Jateng) merespons program Makan Bergizi Gratis (MBG) di pondok pesantren agar tidak mengganggu katering pesantren. Pasalnya mayoritas pesantren sudah memiliki katering sendiri dalam mengelola makanan santri.
Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, Abdul Ghaffar Rozin atau akrab disapa Gus Rozin, menyatakan bahwa jika program MBG diterapkan di pesantren agar jangan mengganggu katering yang telah berjalan belasan hingga puluhan tahun di pesantren.
“Kalau memang pemerintah masuk ke pesantren, tentunya harus memberikan nilai tambah di pesantren, dan tidak mengganggu katering yang telah berjalan,” ujarnya, Senin, 20 Januari 2025.
Menurut Gus Rozin, pesantren cukup mampu dalam mengelola program MBG karena sudah berpengalaman menyediakan makanan untuk ribuan santri.
Selain itu, menurut Gus Rozin, hampir seluruh ponpes di Jateng mendukung dan mantap dengan program MBG.
“Pesantren ini kan bisa masuk kualifikasi, karena mereka sudah terbiasa mengelola katering bagi ribuan santri, yang telah berjalan bertahun-tahun,” sambungnya.
Telebih pondok pesantren di Jawa Tengah banyak menampung ribuan santri dan telah bertahun-tahun mengelola katering bagi santri, sehingga menjadikan pesantren memiliki nilai lebih.
“Di Jateng ini juga banyak pesantren yang memiliki santri lebih dari 5.000 sampai 10.000 orang,” imbuhnya
Oleh karena itu Gus Rozin menyatakan bahwa pesantren bisa atau mampu mengelola MBG, yang standarnya lebih tinggi dari pemerintah.
“Jadi kita tidak serta merta mendapat program dan melaksanakannya tanpa ditelaah, karena ini kan masih uji coba. Menurut saya pesantren lebih mampu melaksanakannya, bahkan bisa melebihi standart pemerintah, ” Jelasnya.
Gus Rozin menyatakan bahwa persoalan tersebut juga telah dikomunikasikan oleh PBNU kepada pemerintah.
“PBNU sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah, jadi kita tinggal menunggu hasil dan arahan PBNU,” pungkasnya.
Terkait program MBG di pesantren, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 10 tahun 2024 tentang Panduan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lingkungan Pesantren.
Salah satu panduan dalam SE Nomor 10 Tahun 2024 itu menyebutkan bahwa program MBG di pesantren dirancang untuk mengajarkan nilai karakter spiritual, toleransi dan tenggang rasa, dan tanggung jawab.
Selain itu SE tersebut mengatur pembagian jadwal pembagian MBG yakni untuk peserta didik PaudQu dan Kelas 1-2 SPM/PDF/PKPPS jenjang Ula: MBG dibagikan pukul 08.00 waktu setempat.
Kemudian peserta didik kelas 3-6 SPM/PDF/PKPPS jenjang Ula: MBG dibagikan pukul 09.30 waktu setempat.
Terakhir, peserta didik SPM/PDF/PKPPS jenjang Wustha dan Ulya: MBG dibagikan pukul 12.00 waktu setempat. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkar.news)