SEMARANG, Lingkar.news – Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Dewan Energi Mahasiswa Indonesia di Semarang mendesak Pertamina melakukan uji publik berkaitan dugaan “blending” bahan bakar minyak (BBM) RON 90 yang dijual dengan harga RON 92, Selasa, 4 Maret 2025.
Presiden Dewan Energi Mahasiswa Indonesia di Semarang, Didin Reswara, menyatakan ada tiga hal yang disampaikan pada aksi di titik Nol Kilometer Semarang kemarin terkait perkara korupsi di subholding PT Pertamina. Pertama bahwa proses hukum dan keadilan harus bersama rakyat.
“Yang kedua, untuk Pertamina dan jajaran direksinya melakukan uji pubik, dan membuat pernyataan resmi atas barang produksinya itu tepat, yang katanya Ron 92 nyatanya Ron 90. Itu harus ada uji publik,” jelas Didin, saat diwawancarai pada, Selasa, 4 Maret 2025.
Selain itu massa juga menuntut adanya reformasi di dalam struktur PT Pertamina agar tidak dikuasai oligarki saja.
“Ketiga kami menuntut Pertamina agar mengembalikan kepercayaan publik,” tegasnya.
Dia menyatakan bahwa alasan demo dilakukan di titik Nol Kilometer Semarang karena ingin memulai isu energi dimulai dari nol.
“Karena memang isu ini, tidak banyak diperhatikan, namun kami bertekad untuk membawa isu ini kembali,” jelasnya.
Selain itu, ia menyatakan akan ada aksi yang lebih besar lagi dengan mengajak seluruh elemen masyarakat.
“Dalam waktu dekat kami akan kembali dengan massa yang lebih banyak, bersama aliansi mahasiswa, LSM dan masyarakat sipil,” pungkasnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkar.news)