SEMARANG, Lingkar.news – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendorong akselerasi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satunya, memanfaatkan aset milik pemerintah provinsi untuk dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Luthfi sudah menginstruksikan Tim Percepatan Program MBG Jawa Tengah, untuk memetakan aset pemprov yang dapat dimanfaatkan sebagai dapur SPPG. Hasilnya, terdapat 21 aset milik Pemprov Jateng serta 1 aset milik BUMD. Jumlah tersebut terdiri dari 12 bangunan dan 7 bidang tanah.
Selain itu, terdapat 34 SMK di Jateng yang memiliki catering/tata boga/kantin tipe A, yang sudah bersertifikat BPOM. Sejauh ini, sudah ada tujuh satuan pendidikan yang masuk daftar usulan dapur SPPG.
Luthfi mengatakan koordinasi dengan instansi lainnya seperti TNI dan Polri terus dilakukan, karena keduanya juga memiliki dapur SPPG. Koordinasi dilakukan agar seluruh stakeholder berjalan bersama, untuk kesuksesan program MBG.
“Langkah ke depan kita bentuk tim MBG, tingkat kabupaten kita bentuk. Kemudian kita rapatkan dengan seluruh stakeholder, untuk bersama-sama menyukseskan kegiatan ini,” kata Luthfi, saat rapat koordinasi di kantornya, Sabtu, 12 April 2025.
Langkah lain Pemprov Jateng yakni bekerja sama dengan pihak swasta, dalam hal ini pengusaha jasa boga. Terkait itu, Luthfi sudah menyiapkan memorandum of understanding (MoU) dengan Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI).
“Kita sudah rapat dengan beliau (Ketum DPP APJI) dan seluruh jajarannya, terkait program pemerintah yaitu MBG. Di mana mereka akan kita ikut sertakan, dalam rangka menyukseskan program makan bergizi gratis,” bebernya.
Adapun Tim Percepatan Program MBG yang telah dibentuk, diketuai oleh Wakil Gubernur Taj Yasin, dengan sekretaris Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko. Tim itu bertugas mengonsolidasikan seluruh upaya percepatan MBG di Jawa Tengah, termasuk koordinasi dengan tim tingkat kabupaten/kota. (Lingkar Network | Lingkar.news)