SEMARANG, Lingkar.news – Korban penipuan Apartemen Malioboro City Regency Yogyakarta akan demo menggunakan gerobak sapi keliling Simpang Lima Semarang jika Pengadilan Niaga Semarang mengabulkan gugatan kepailitan PT Inti Hosmed.
Ketua Satuan Rumah Susun Malioboro City Regency Yogyakarta (P3SRS), Edi Hardiyanto, mengatakan gugatan kepailitan PT Inti Hosmed harus ditolak sebelum semua kewajiban pokok kepada negara maupun konsumen tidak dipenuhi.
Kewajiban pokok tersebut yakni kewajiban kepada negara berupa tunggakan pajak ke KKP Sleman dan tunggakan sewa tanah kas desa ke Pemkab Sleman.
Kemudian kewajiban kepada konsumen berupa legalitas kepemilikan atas unit apartemen yang telah dijual 12 tahun lalu.
Menurut Edi, selama 12 tahun menjual unit apartemen ke konsumen, pihak pengembang tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan polemik tersebut. Konsumen menuding pihak PT Inti Hosmed telah melakukan penipuan.
“Penipuan terhadap konsuman terkait unit yang sudah dibeli, akan tetapi sampai saat ini tidak ada perizinan sertifikat laik fungsi (SLF). Hal itu berdampak AJB belum bisa terlaksana dan SHM SRS belum bisa diterbitkan,” jelasnya, Jumat, 24 Januari 2025.
Edi menilai PT Inti Hosmed tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan polemik tersebut. Hal itu ditunjukkan kepemilikan tanah apartemen Malioboro City Regency telah beralih menjadi milik MNC Bank.
Padahal dalam PPJB tertulis status tanah dan bangunan Malioboro City tidak dijaminkan atas sengketa.
“Tapi kenyataannya sampai saat ini semua sudah menjadi milik Bank MNC secara sah berdasarkan risalah lelang No. 335/42/2019 yang diterbitkan KPKNL Yogyakarta,” imbuhnya.
Ia mengatakan warga akan menuntut Pengadilan Niaga Semarang apabila mengabulkan Kepailitan PT Inti Hosmed. Sebab masih ada yang harus dipertanggungjawabkan PT inti hosmed.
“Kami tidak mau berurusan dengan kurator, kami butuh segera AJB dan SHM SRS karena para konsumen sudah membayar lunas dan menjadi korban penipuan dari mafia pengembang PT inti Hosmed,” tegasnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkar.news)