DEMAK, Lingkar.news – Festival Megengan dan Kirab Budaya Kota Wali 2024 terselenggarakan dengan sukses. Ribuan masyarakat tumpah ruah memadati Alun-Alun Demak menyambut bulan Ramadhan 1445 Hijriah.
Pemerintah Kabupaten Demak melalui Dinas Pariwisata (Dinparta) menyuguhkan berbagai pertunjukan seni budaya yang berhasil menyedot perhatian masyarakat dari berbagai kalangan. Anak kecil hingga orang tua antusias bahkan rela berdesak-desakan demi melihat rangkaian kegiatan festival yang digelar hanya menjelang bulan Ramadhan.
Sementara itu berbagai komunitas, sekolah, dan kelompok masyarakat saling melengkapi menunjukkan beragam kesenian dan budaya Kabupaten Demak di depan Bupati Demak, Forkopimda, dan seluruh masyarakat yang menghadiri Festival Megengan dan Kirab Budaya.
Beragam penampilan seperti rebana, tari, pencak silat, fashion show, drumband, barongan hingga flashmob syair Lir-ilir dari Kanjeng Sunan Kalijaga yang dibawakan oleh anak-anak hingga emak-emak mampu menyedot perhatian masyarakat.
Digelar 11 Maret, Festival Megengan Demak Tampilkan Berbagai Budaya Lokal
Tak kalah menarik, tradisi khas Kabupaten Demak juga diperagakan dalam rangkaian kegiatan tersebut. Diantaranya adalah mantenan adat Demak, dan arak-arakan mantan sunat yang sekarang sudah jarang ditemui di masyarakat.
Salah satu warga yang hadir menyaksikan kemeriahan festival megengan ini adalah Muflikh. Warga Kecamatan Gajah ini mengaku baru pertama kali menyaksikan festival megengan secara langsung.
“Tahun ini saya sempatkan datang ke sini, sebelumnya belum pernah karena disibukkan oleh pekerjaan dan ini mumpung liburan,” ujarnya, Senin, 11 Maret 2024.
Ia bersama anak dan istrinya rela berpanas-panasan demi melihat pertunjukan yang dibawakan oleh para peserta.
“Ingin lihat barongan dan penampilan lain yang ada di sini, ternyata sangat ramai,” sambungnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata (Dinparta) Kabupaten Demak, Endah Cahyarini, menyampaikan bahwa Festival Megengan dan Kirab Budaya sudah menjadi bagian dari prosesi kultural yang ada di Kabupaten Demak dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Endah menjelaskan, megengan tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Pasalnya pada perayaan kali ini mendatangkan peserta dari kabupaten/Kota tetangga.
“Sedikit berbeda tahun ini kegiatannya lebih beragam dan pesertanya tidak hanya berasal dari Kabupaten Demak saja tetapi menghadirkan delegasi seni dari Kota Semarang, Salatiga dan Kabupaten Semarang,” terangnya.
Menurut Endah, kolaborasi dengan daerah lain menjadi hal yang diperlukan untuk mewujudkan semangat kebersamaan.
“Inilah manifestasi utuh mengejawantahkan spirit aglomerasi, yakni saatnya bersanding, bukan bersaing, saatnya bersinergi, dan berkolaborasi tidak melulu harus berkompetisi,” pungkasnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)