SEMARANG, Lingkar.news – Ditpolairud Polda Jateng hingga Jumat, 31 Januari 2025 masih berupaya mengevakuasi kapal kandas di Pantai Cipta, Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang akibat cuaca buruk.
Dua kapal kandas di Pantai Cipta, Pelabuhan Tanjung Emas yakni kapal tongkang (Tk) Bina Samudera 38 dan kapal base crane (Cb) Kingkong.
Kejadian kapal tongkang kadas itu bermula pada Rabu, 29 Januari 2025, sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu kapal Tk. Bina Samudera 38, yang bermuatan kayu log, terseret arus hingga terdampar di pantai. Malam hari, upaya evakuasi kapal Tb. Bina Benua 36 gagal akibat kondisi cuaca yang semakin memburuk, bahkan mengakibatkan tali penarik putus.
Selanjutnya pada Kamis, 30 Januari 2025, sekitar pukul 04.00 WIB, kapal Cb. Kingkong, yang tengah lego jangkar di Pelabuhan Tanjung Emas, juga mengalami larat dan terdampar di lokasi yang sama, tepat di belakang kapal Tk. Bina Samudera 38.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini namun kerugian materiil cukup signifikan, terutama karena tongkang dalam kondisi miring dan diduga bocor akibat benturan dengan batu-batu pemecah gelombang di Pantai Cipta. Selain itu, beberapa kayu log juga jatuh ke laut, namun jumlah pastinya masih dalam pendataan.
Direktur Polairud Polda Jateng, Kombes Pol Hariadi, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi dan memastikan tidak ada gangguan keamanan serta dampak lingkungan dari insiden kapal tongkang kandas.
“Kami telah menurunkan tim untuk melakukan pengamanan di lokasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar proses evakuasi dapat segera dilakukan. Saat ini, prioritas utama adalah memastikan tidak ada ancaman keselamatan bagi awak kapal serta mencegah dampak lingkungan akibat kebocoran tongkang maupun kayu log yang jatuh ke laut,” ujar Hariadi, Jumat, 31 Januari 2025.
Hariadi mengatakan bahwa Ditpolairud Polda Jateng juga berkoordinasi dengan stakeholder terkait, termasuk pihak pelabuhan dan pemilik kapal guna mempercepat proses evakuasi.
Selain itu pihaknya akan melakukan pengawasan intensif terhadap aktivitas pelayaran di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas, mengingat kondisi cuaca yang masih berpotensi memburuk.
Menurut Hariadi cuaca di perairan Semarang yang masih berfluktuasi menjadi tantangan utama dalam upaya evakuasi kedua kapal tersebut.
Sementara itu Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas mencatat ada tiga kapal yang kandas di perairan semarang pada Januari 2025. Ketiga kapal itu masing-masing terdiri dua kapal tongkang (Tk) dan satu kapal crane base (Bs).
Tk. Sukowati 20 bermuatan batubara kandas di sebelah barat dermaga Opsico pada Minggu, 19 Januari 2025. Kemudian Tk. Bina Samudera 38 muatan kayu log dan Cb. Kingkong kandas di sisi luar pemecah ombak, Kamis, 30 Januari 2025.
Kepala Kantor KSOP Tanjung Emas Capt. Mochamad Abduh menyatakan bahwa ia telah melakukan peninjauan ke lokasi kapal kandas. Menurutnya, cuaca buruk berupa angin kencang yang melebihi batas normal dan tinggi gelombang, menjadi penyebab kandas.
“Kondisi cuaca buruk ini menjadi perhatian serius. Kami dan BMKG terus berkoordinasi untuk menyampaikan kondisi cuaca terkini kepada perusahaan pelayaran, sehingga perusahaan pelayaran mampu mengantisipasi cuaca buruk angin barat (monsoon) yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir februari,” ujarnya, Kamis 30 Januari 2025. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkar.news)