PATI, Lingkar.news – Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir membuat sejumlah wilayah di Kecamatan Dukuhseti terancam bencana. Tak hanya potensi banjir, hembusan angin kencang juga mengancam pemukiman warga.
Kades Banyutowo, Yasir menyebut, saat ini belasan rumah warganya masih terendam banjir semenjak dua hari lalu. Tak hanya banjir yang masih mengancam, angin kencang juga sempat merusak ratusan atap rumah milik warganya.
“Akhir pekan lalu ada ratusan rumah warga yang kena angin. Rata-rata genteng warga yang rusak, bahkan ada satu kandang sapi yang roboh. Paling terdampak adalah warga di RT 2 RW 1 yang berbatasan dengan Desa Dukuhseti, dan sebagian juga warga Dukuh Purbo yang terdampak tiupan angin kemarin,” jelas Yasir, pada Selasa, 27 Desember 2022
Sedangkan sejak Senin, 26 Desember 2022 di lokasi yang sama, banjir juga merendam belasan rumah dan tambak milik warga.
“Mulai habis Subuh kemarin, air menggenangi jalan dan mulai memasuki rumah-rumah warga. Banjir disebabkan curah hujan deras sedangkan drainase atau saluran air tidak memadai. Apalagi di Dukuh Purbo yang memang tidak ada drainase. Saat ini warga terdampak sangat membutuhkan bantuan terutama sembako,” sambungnya.
Sementara itu, Camat Dukuhseti, Agus Sunarko meminta warga di Dukuhseti untuk tetap waspada. Mengingat, di penghujung tahun ini cuaca ekstrem masih mengancam wilayah Dukuhseti.
“Beberapa wilayah memang rawan banjir. Tidak hanya di Banyutowo dan Dukuhseti, saat ini kita juga masih memantau aliran di Sungai Guno Desa Ngagel. Semoga tidak meluap, karena setiap hujan deras bendungan selalu penuh sampah batang ketela. Harus ada solusi untuk ini,” harap Agus.
Tidak hanya terdampak pada warga di darat, cuaca ekstrem ini juga membuat ratusan nelayan tidak berani melaut.
“Kami meminta para nelayan juga waspada gelombang tinggi di laut. Terus pantau perkembangan cuaca. Jangan melaut dulu jika memang cuaca dirasa masih membahayakan keselamatan jiwa,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkar.news)